Jakarta (ANTARA) – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencananya untuk mengunjungi Raja Ampat guna menilai kondisi alam dan memeriksa operasi pertambangan nikel.
“Saya ingin berkunjung ke wilayah Papua Barat Daya dan Papua Barat untuk melihat sumur minyak di Sorong, Fak-Fak, dan Bentuni. Pada kesempatan itu, saya akan mencoba meluangkan waktu ke Raja Ampat,” ujarnya saat ditemui Jumat lalu.
Lahadalia berencana bertemu dengan warga dan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam pengelolaan tambang nikel.
Sebelumnya, menteri tersebut mengatakan akan memanggil pemegang izin tambang nikel di wilayah Raja Ampat, Papua Barat Daya, untuk mengevaluasi aktivitas mereka.
Menurut Lahadalia, beberapa aspek kearifan lokal belum ditangani dengan baik dalam kegiatan pertambangan.
Di sisi lain, dia menekankan antusiasme masyarakat setempat agar dibangun smelter di daerah tersebut.
Pada kesempatan berbeda, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq juga menyatakan rencananya untuk meninjau laporan soal aktivitas pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Dia tidak menutup kemungkinan akan mengambil langkah hukum terkait hal ini.
“Kami juga akan memeriksa Raja Ampat. Pemetaan sudah selesai, dan kami akan segera mengunjungi wilayah tersebut,” katanya kepada media usai menghadiri peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 di Badung, Bali, Kamis.
“Atau setidaknya, kami akan segera mengambil tindakan hukum terkait aktivitas di Raja Ampat setelah melalui kajian,” tambah Nurofiq.
Langkah-langkah ini muncul setelah kritik dari berbagai pihak soal aktivitas tambang nikel di Raja Ampat yang dikhawatirkan berdampak pada lingkungan sekitar, mengingat Raja Ampat adalah salah satu destinasi wisata unggulan Indonesia yang menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menekankan bahwa setiap aktivitas industri ekstraktif di Indonesia harus mengutamakan prinsip pariwisata berkelanjutan.
“Setiap pembangunan di wilayah itu harus dilakukan dengan hati-hati, menghormati ekosistem, dan menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian,” ujarnya dalam pernyataan Kamis lalu.
Berita terkait: Utamakan pariwisata berkelanjutan dibanding aktivitas ekstraktif: pemerintah
Berita terkait: Lonely Planet masukkan Raja Ampat dalam daftar ‘Best in Travel’
Penerjemah: Walda Marison, Resinta Sulistiyandari
Editor: Arie Novarina
Hak Cipta © ANTARA 2025