Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta semua pemimpin daerah dan pemerintahannya untuk menunda acara-acara seremonial yang terlihat boros.
“Tolong tunda dulu acara seremonial yang berlebihan, terutama yang mirip pesta atau pertunjukan musik. Maksud saya acara resmi, kegiatan seremonial pemerintah,” kata Tito usai menghadiri Rapat Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri, pada hari Selasa.
Dia menyerukan para pejabat untuk peka terhadap situasi masyarakat saat ini dan menghindari acara yang bisa dianggap boros, untuk menjaga kepercayaan dan sentimen publik. Hal ini khususnya penting karena pemerintahan Presiden Prabowo Subianto terus mendorong efisiensi di berbagai sektor.
Menurut Tito, menyelenggarakan upacara yang tidak memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sangat tidak tepat, apalagi dalam kondisi sekarang.
Instruksi ini juga dikeluarkan untuk mencegah aktivitas tersebut memicu kritik atau kontroversi publik di dunia online.
“Jangan sampai acara itu direkam, dipotong, lalu menjadi viral. Masyarakat sedang susah, tiba-tiba ada gambar pejabat berpesta di acara pemerintah,” ujarnya.
Selain acara resmi, menteri juga mengingatkan pejabat daerah dan keluarganya untuk tidak melakukan ‘flexing’ atau pamer kemewahan.
Dia lebih lanjut menginstruksikan bahwa acara pribadi juga harus dilakukan dengan sederhana, baik sekarang maupun nanti.
“Tolong hindari memamerkan kemewahan, baik oleh pejabat maupun keluarganya. Bahkan acara pribadi saat ini dan seterusnya harus dilakukan dengan cara yang sederhana,” kata Tito.
Berita terkait: Menteri Dalam Negeri perintahkan pemimpin daerah tunda perjalanan luar negeri
Berita terkait: Prabowo dan partai sepakat potong tunjangan anggota DPR, hentikan perjalanan luar negeri
Penerjemah: Fianda Sjofjan Rassat, Mecca Yumna
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025