Sabtu, 16 Maret 2024 – 10:02 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mendorong penyebaran narasi-narasi yang inklusif guna mencegah potensi polarisasi di masyarakat setelah Pemilu 2024.
“Diperlukan narasi-narasi yang inklusif untuk melibatkan semua lapisan masyarakat, tanpa memandang latar belakang atau golongan tertentu,” ujar Budi Arie seperti dilaporkan oleh Antara, Sabtu (16/3).
Hal tersebut diungkapkan Budi Arie setelah menghadiri Rapat Redaksi Nasional Pembahasan Isu dan Perkembangan Pasca Pemilu 2024 di Kantor Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
Dia menilai penyebaran narasi eksklusif dan provokatif dapat menjadi pemicu perpecahan di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, Budi Arie mendorong media massa untuk mengembangkan narasi yang berlawanan terhadap ancaman intoleransi yang bermotif politik.
“Ini sangat penting dilakukan, agar tidak terjadi pemaknaan bahwa pemerintahan yang akan terbentuk berasal dari hasil Pemilu yang tidak fair,” kata dia.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong, menambahkan bahwa saat ini terdapat narasi-narasi yang berpotensi memicu polarisasi karena informasi mengenai Pemilu tidak disajikan secara lengkap.
Menurutnya, masih banyak media yang seringkali memberikan informasi yang tidak lengkap dalam penyajian beritanya.