Menteri Bidik Dangdut sebagai Kekuatan Budaya Indonesia Selanjutnya

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan ambisinya untuk mengangkat musik dangdut ke panggung dunia melalui gerakan yang ia sebut “Dangdut Waves.” Genre ini diposisikan sebagai bagian penting dari strategi soft power Indonesia.

Dengan menekankan potensi kuat dangdut dan perkembangannya yang terus berinovasi, Zon mencatat bahwa banyak negara telah sukses menjadikan musik sebagai bentuk soft power.

“Seperti Amerika Serikat dengan Hollywood, India dengan Bollywood, dan Korea Selatan dengan K-Pop. Kami juga ingin dangdut menjadi ‘Dangdut Waves’ yang global,” ujarnya di Jakarta pada Sabtu.

Dia menekankan bahwa Indonesia kaya akan bakat dangdut, dan genre ini telah berevolusi secara alami menjadi berbagai gaya fusion.

“Misalnya, dangdut koplo dan pertunjukan yang menggunakan bahasa daerah—ini akan mudah diterima di mana-mana,” tambahnya.

Zon menggarisbawahi bahwa dangdut adalah salah satu genre musik paling populer dan menempati tempat khusus di hati masyarakat Indonesia.

Menteri juga menyuarakan dukungan penuh untuk konser mendatang “Pandangan Pertama: Tribute to A. Rafiq.” Dia mendeskripsikannya sebagai bentuk apresiasi untuk mendiang A. Rafiq, seorang penyanyi dangdut legendaris yang memainkan peran penting dalam sejarah dan perkembangan genre ini.

Zon berharap konser tribut ini dapat menjadi momen untuk merayakan keberagaman dan kebangkitan kembali musik dangdut di Indonesia, sekaligus merayakan semangat kebangkitan musik Indonesia.

Dia percaya, ini akan membantu dangdut terus tumbuh, go-internasional, dan diterima di panggung dunia.

Berita terkait: Indonesia rencanakan museum untuk hubungan dengan Palestina dan genosida Gaza
Berita terkait: Papalele: Simbol ketahanan perempuan, kini warisan budaya Maluku

*Penerjemah: Sinta Ambarwati, Kuntum Khaira
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025*

MEMBACA  Lembaga HAM Indonesia Desak Jaminan Keamanan dalam Program Makanan Gratis