Menteri berharap forum global di Bali menghasilkan solusi manajemen air

Menteri Agraria dan Tata Ruang Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono, menyatakan harapannya agar Forum Air Sedunia ke-10 (WWF) dapat menciptakan solusi untuk tantangan dalam pengelolaan air global.

\”Kami berharap forum ini dapat memberikan hasil yang signifikan yang dapat dijadikan acuan bagi pemerintah untuk menemukan solusi (dalam pengelolaan air),\” kata Agus, yang populer dengan sebutan AHY, pada hari Minggu.

Beliau mengatakan bahwa sebagai tuan rumah forum, Indonesia memainkan peran penting dalam menyediakan platform bagi para pemangku kepentingan untuk mendiskusikan berbagai isu global terkait pengelolaan air.

AHY juga menyatakan harapannya bahwa forum ini dapat menghasilkan komitmen global yang lebih kuat untuk mengatasi tantangan dalam pengelolaan sumber daya air, mendorong tindakan yang lebih efektif dan berkelanjutan, serta memperkuat kerjasama antarpemerintah.

\”Kita tahu bahwa banyak wilayah di dunia mengalami kekurangan air,\” ujar AHY. \”Di sisi lain, populasi manusia terus bertambah, dan kebutuhan industri akan air juga meningkat, sementara ketersediaannya terbatas.\”

Beliau menekankan bahwa Indonesia menganggap keamanan air sangat penting, sama seperti keamanan pangan.

WWF ke-10, yang dijadwalkan berlangsung pada 18-25 Mei di Bali, diselenggarakan dengan tema “Air untuk Kemakmuran Bersama.” Acara ini menggali subtema seperti keamanan air dan kemakmuran, pengurangan risiko bencana dan manajemen, serta pembiayaan air yang berkelanjutan.

Forum internasional ini akan dihadiri oleh para pemangku kepentingan dalam sumber daya air, termasuk perwakilan dari pemerintah, parlemen, dan lembaga, serta politisi, akademisi, anggota masyarakat sipil, dan pelaku bisnis.

Related news: 10th World Water Forum diplomatic victory for Indonesia: minister

Related news: World Water Forum: 2,500 delegates partaking in water purification ritual

Translator: Azmi Syamsul Ma\’arif, Katriana
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Presiden Terpilih Bersiap untuk Transisi Kepemimpinan Menjelang 20 Oktober