Menteri Anjurkan Pelajar Hindari Sampah Plastik dengan Tumbler Harian

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyerukan agar siswa-siswi di sekolah negeri untuk peduli terhadap lingkungan dengan mengurangi penggunaan botol plastik dan beralih ke tumbler.

"Kalau siswa pakai tumbler setiap hari, mereka sudah bantu pemerintah kurangi sampah plastik. Sampah botol plastik sudah cukup banyak," ujar Menteri Hanif Faisol Nurofiq saat kunjungannya ke SMPN 18 Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada hari Sabtu.

Menteri mendorong siswa sekolah negeri untuk konsisten memakai tumbler guna meminimalkan limbah botol plastik. Ia menekankan bahwa langkah kecil seperti rutin memakai wadah yang bisa dipakai ulang dapat memberi dampak positif bagi lingkungan.

"Cintai lingkungan, setidaknya dengan selalu menggunakan tumbler," tegasnya.

Hanif menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) telah bermitra dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengintegrasikan pendidikan lingkungan ke dalam kurikulum sekolah negeri.

Program Adiwiyata dari KLH telah dimasukkan ke sekolah-sekolah untuk menanamkan kesadaran sedini mungkin pada siswa tentang bahaya sampah dan pentingnya menjaga lingkungan.

"Kami yakin siswa-siswa ini tidak hanya akan jadi pemimpin yang progresif, tapi juga pemimpin yang lingkungan hidup dan mencintai alam. Tidak ada negara maju yang lingkungannya rusak," kata menteri tersebut.

Febrian Abdullah, siswa kelas tujuh di SMPN 18 Lombok Barat, mengungkapkan kegembiraannya atas kunjungan menteri itu. Menurutnya, kunjungan tersebut memotivasi siswa untuk peduli pada lingkungan sejak dini. Para siswa di SMPN 18 Lombok Barat juga menerima hadiah dari Menteri Hanif, termasuk tumbler yang dapat digunakan kembali.

"Aku senang dengan kunjungan pak menteri, apalagi kami dikasih bingkisan," kata Febrian.

MEMBACA  Sakuranesia menjelajahi kolaborasi dengan Jepang