Menteri Ajak Generasi Muda Berkontribusi Membangun Pertanian

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mendorong anak muda untuk ikut serta dalam membangun sektor pertanian dengan mentransformasi sistem pertanian ke arah yang modern.

“Kita sedang membangun, mengubah pertanian tradisional ke pertanian moderen,” ujarnya dalam acara orientasi mahasiswa baru Universitas Diponegoro (Undip) di Semarang, Jawa Tengah, pada hari Sabtu.

Menurut dia, klaster-klaster pertanian modern yang memanfaatkan teknologi pertanian telah dibangun di beberapa daerah, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Papua, dan Sumatera Selatan.

Di depan sekitar 16 ribu mahasiswa baru, ia mendorong mereka untuk membangun negara, termasuk melalui sektor pertanian.

Meski begitu, dia menekankan bahwa anak muda tidak akan tertarik bekerja di sektor pertanian jika tidak menghasilkan keuntungan dan menggunakan teknologi tinggi.

“Harus menguntungkan, pendapatannya harus lebih tinggi daripada jadi PNS,” kata menteri itu.

Dia menyebutkan, saat ini sekitar 27.000 anak muda telah ikut serta dalam program Petani Milenial dari kementeriannya, yang bertujuan untuk mendidik anak muda menjadi petani.

Pada kesempatan itu, dia juga menekankan peran kunci universitas dalam mengembangkan sektor pertanian, khususnya dalam menghasilkan ide dan penemuan baru teknologi pertanian.

Berdasarkan Sensus Pertanian 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah petani milenial dengan rentang umur 19–39 tahun tercatat sebanyak 6,18 juta, atau sekitar 21,93 persen dari petani di Indonesia.

Berita terkait: Petani muda kunci ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi RI: Menteri

Berita terkait: Bertaruh pada petani muda untuk ketahanan pangan

Penerjemah: Zuhdiar Laeis, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Judul: Sok Tegar di Medsos, Justin Hubner Akhirnya Minta Maaf (Penulisan lebih dinamis dengan pemenggalan yang enak dibaca)