Menteri Airlangga Tegaskan Tarif Baru Meksiko Tak Akan Pengaruhi Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa kenaikan tarif impor baru Meksiko sebesar 50 persen tidak akan berdampak signifikan bagi Indonesia.

Berbicara di kantornya di Jakarta pada Jumat, Menteri Hartarto menjelaskan bahwa tarif tersebut hanya berlaku untuk barang yang masuk ke pasar Meksiko, dan yang terpenting, Indonesia tidak memiliki ketergantungan impor dari Meksiko.

“Itu [diterapkan] untuk barang yang masuk ke Meksiko, jadi bagi Indonesia, itu tidak [berpengaruh],” katanya.

Mengingat efek yang mungkin minimal, Menteri juga menegaskan bahwa pemerintah saat ini tidak memiliki rencana untuk bernegosiasi dengan Meksiko mengenai kebijakan baru tersebut.

Senat Meksiko menyetujui rancangan undang-undang untuk menaikkan tarif hingga 50 persen pada Rabu (10 Desember). Langkah ini dijadwalkan mulai berlaku pada 1 Januari dan menargetkan lebih dari 1.400 lini produk.

Kategori yang terdampak termasuk: otomotif dan suku cadang kendaraan, tekstil dan pakaian, baja, plastik, alas kaki, serta peralatan rumah tangga.

Kenaikan tarif ini secara khusus ditujukan pada negara-negara yang tidak memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Meksiko.

Negara-negara tersebut termasuk, antara lain, Cina, Thailand, India, Korea Selatan, dan Indonesia.

Di tengah tekanan yang meningkat dari Amerika Serikat (AS) dan eskalasi ketegangan perdagangan antara dua negara Amerika Utara itu, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum membela kebijakan tersebut.

Ia menyatakan bahwa langkah itu diimplementasikan untuk mendukung produksi dalam negeri.

Keputusan untuk menaikkan tarif menyusul ancaman yang dibuat oleh mantan Presiden AS Donald Trump pada 8 Desember.

Dalam pernyataan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump mengancam akan memberlakukan tarif lima persen untuk ekspor Meksiko.

Ancaman Trump terkait dengan sengketa pembagian air di bawah perjanjian 1944, menuntut Meksiko mengirimkan 200.000 acre-feet air sebelum akhir tahun untuk mengatasi kekurangan pasokan di negara bagian Texas, AS.

MEMBACA  Daftar Gunung Tertinggi di Indonesia Selain Carstensz Papua

Terlepas dari ketegangan ini, AS tetap menjadi mitra dagang utama Meksiko, dengan nilai perdagangan tahunan sekitar $334 miliar (setara dengan sekitar 5.568 triliun rupiah).

Berita terkait: Indonesia bantah rumor perundingan tarif AS mandek

Berita terkait: Indonesia targetkan Brasil, Meksiko, Selandia Baru, AS untuk impor sapi perah

Penerjemah: Imamatul Silfia, Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: M Razi Rahman
Hak Cipta © ANTARA 2025

Tinggalkan komentar