Selasa, 7 Oktober 2025 – 09:17 WIB
Jakarta, VIVA – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memimpin doa bersama atau istighatsah untuk keselamatan bangsa sekaligus mendoakan para santri yang menjadi korban bangunan runtuh di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga :
Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi seiring Penguatan Bursa Asia
Kegiatan doa bersama yang diadakan secara daring pada Senin malam, 6 Oktober 2025, lewat kanal YouTube Pendidikan Pesantren dan Zoom Meeting ini diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah di Indonesia hingga mancanegara. Pesertanya terdiri dari para kiai, pengasuh pondok pesantren, tokoh pendidikan Islam, serta masyarakat umum yang turut mendoakan keselamatan bangsa dan korban tragedi tersebut.
Baca Juga :
Keren! Rizki Juniansyah Sabet 2 Medali Emas Plus Rekor Dunia di Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2025
"Kita berdoa semoga bangsa ini selalu dalam lindungan Allah SWT. Para santri yang menjadi korban di Pesantren Al Khoziny semoga diterima di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Menag menekankan bahwa kegiatan istighatsah ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga bentuk ikhtiar secara moral dan spiritual untuk menjaga kedamaian bangsa.
Baca Juga :
Bursa Asia Beragam Seiring Lonjakan Saham Teknologi Dunia Usai OpenAI Gandeng AMD
"Ketika para kiai, santri, dan umat bersatu dalam doa, di situlah kekuatan bangsa ini kembali bangkit," katanya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amien Suyitno memberikan arahan tentang pentingnya memperkuat sinergi lembaga pesantren dalam menjaga keselamatan dan ketahanan spiritual masyarakat.
"Pesantren tidak hanya lembaga pendidikan, tapi juga benteng moral dan sosial bangsa. Doa dan kebersamaan ini membuktikan bahwa nilai-nilai pesantren tetap hidup dalam denyut nadi bangsa," ucapnya.
Menurutnya, Kementerian Agama berkomitmen untuk terus memperkuat standar keselamatan serta pembinaan bagi para santri di seluruh pesantren di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi di masa depan.
Sementara itu, Direktur Pesantren Basnang Said menjelaskan bahwa kegiatan istighatsah ini diikuti secara luas oleh para pengasuh ponpes besar, kepala bidang pendidikan Islam, PD Pontren, dan Pakis dari berbagai daerah di Indonesia. Doa bersama tersebut juga diikuti oleh peserta Musabaqah Qiraatil Kutub Internasional (MQKI) yang berasal dari 10 negara.
"Kami menghimpun doa dari seluruh penjuru dunia pesantren, karena musibah di Al Khoziny adalah duka kita bersama. Semoga doa ini menjadi penerang bagi bangsa dan ketenangan bagi keluarga korban," kata Basnang. (ANTARA)
iPhone 17 Series Sudah Masuk Indonesia
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memastikan bahwa Apple sudah memenuhi perizinan dari pemerintah untuk penjualan iPhone 17 series di Indonesia.
VIVA.co.id
7 Oktober 2025