loading…
Menteri Agama (Menag) Nasarudin Umar pengen Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) jadi budaya Indonesia yang kayaknya belum pernah ada di negara lain. Menag ngasih contoh Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) yang udah jalan dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota sampe nasional bahkan internasional.
“Sebenernya, aku tahu MTQ itu pertama kali diadain di Indonesia mulai dari desa, kecamatan, kabupaten, sampe level internasional. Jadi, musabaqah itu kayak pesta rakyat, salah satu budaya Islam Indonesia yang dicontoh banyak negara laen,” jelasnya pas ketemu juri MQK Nasional dan Internasional di Jakarta.
“Event MTQ itu keren banget, jadi acara tahunan yang dinanti-nanti. Semoga MQK juga bisa kayak gitu sampe nular ke negara-negara lain, apalagi yang bukan Arab,” harap Menag, Rabu (13/8/2025).
Baca Juga: 4 Ayat yang Bisa Ngubah Rejeki, Yuk Diamalin
MQK Nasional dan Internasional bakal digelar tanggal 1–7 Oktober 2025 di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Selain 34 provinsi di Indonesia, acara ini juga ngundang peserta dari Malaysia, Brunei, Thailand, sama Singapura dengan total 3.400 santri. Ada banyak lomba kayak baca kitab kuning, debat konstitusi, pameran produk pesantren, sampe qasidah rebana.
Menurut Menag, kalo ngomongin kitab kuning, butuh ilmu alat yang ribet. “Gak cuma ngerti Bahasa Arab sama cabang-cabangnya kayak Balaghah dan Nahwu, tapi juga harus ngerti budaya dibaliknya,” katanya.
Dirjen Pendidikan Islam Suyitno bilang, para juri MQK dapet pelatihan literasi digital. Nanti penilaiannya pake sistem digital, gak pakai kertas atau paperless. “Ini salah satu kelebihan MQK tahun ini yang paperless, gak ada kertas buat penjurian,” ujar Suyitno.
“Digitalisasi penjurian ini bagian dari program prioritas Menag, yaitu Digitalisasi Tata Kelola,” tambahnya.
(aww)