Selasa, 3 Juni 2025 – 01:25 WIB
Makkah, VIVA – Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta jemaah haji Indonesia untuk tidak beraktivitas diluar tenda saat di Arafah, termasuk pergi ke Jabal Rahmah.
Baca Juga:
Garuda Indonesia Catat OTP Selama Penerbangan Keberangkatan Haji 2025 Mencapai 96,4 Persen
Langkah ini penting untuk menjaga kesehatan jemaah di tengah suhu ekstrim yang bisa capai 50 derajat Celsius.
Imbauan ini disampaikan Menag usai menghadiri simposium bersama Menteri Haji dan Menteri Kesehatan Arab Saudi, Minggu (1/6/2025) di Jeddah.
Baca Juga:
Tiga Skema Pergerakan Jemaah Haji di Armuzna: Reguler, Murur, dan Tanazul
Penampakan tenda-tenda jemaah haji di Mina, Makkah, Arab Saudi, Rabu (21/5/2025)
Menurutnya, cuaca panas ekstrim di Arab Saudi tahun ini bisa bahayakan jemaah, terutama saat puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
“Cuaca sekarang sangat panas, bisa sampai 50 derajat. Karena itu, jemaah disarankan kurangi aktivitas luar ruangan, apalagi siang hari. Bahkan shalat Jumat sebaiknya di sekitar hotel masing-masing,” kata Menag Nasaruddin.
Ia tegaskan bahwa semua jemaah harus patuh aturan Pemerintah Arab Saudi. Termasuk larangan keluar tenda saat di Arafah untuk cegah heatstroke dan dehidrasi.
“Kepolisian Arab Saudi akan awasi pergerakan jemaah untuk hindari risiko kesehatan akibat suhu ekstrim,” ujarnya.
Selain itu, Menag juga ingatkan jemaah agar tidak memaksakan diri melakukan ibadah sunnah yang terlalu melelahkan.
“Kita juga diingatkan untuk tidak berlebihan dalam ibadah sunnah, seperti umrah berkali-kali, agar tidak kelelahan dan ganggu kesehatan,” katanya.