Menjelang Kepergian, Epy Kusnandar Pernah Bercerita Tentang Kematian

Kamis, 4 Desember 2025 – 04:02 WIB

VIVA – Kepergian Epy Kusnandar meninggalkan duka yang dalam, terutama setelah terungkap bahwa aktor ini pernah membahas tentang kematian sebelum meninggal. Ceritanya mengenai detik-detik sakaratul maut yang dialami ibunya, ketakutannya sendiri saat sakit, hingga wasiat terakhir untuk istrinya, kini jadi potongan perjalanan emosional yang menyentuh publik.

Baca Juga:
Wasiat Epy Kusnandar Ingin Dimakamkan di Garut, Gak Terwujud?

Epy Kusnandar mengenang saat ibunya di ambang kematian. Dia merasa ada pesan yang belum sempat diucapkan ibunya. Scroll ke bawah untuk baca artikel lengkapnya.

Baca Juga:
TERPOPULER: Riwayat Penyakit Epy Kusnandar, Inara Rusli-Insanul Fahmi Terancam Denda Hingga Bui

“Calon jenazah yang susah meninggal itu kayak ibu saya. Jadi ibu saya yang mewariskan sampai sekarang… Ada kata-kata, ada wasiat yang belum selesai diungkapkan Ibu. Karena sama adik-adik saya, dia enggak bisa ngobrol,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Pengalaman itu sangat membekas dan memengaruhi cara Epy memandang kematian. Ketakutannya makin terasa saat dia jatuh sakit karena salah makan dan kena diare cukup parah. Kondisi itu bikin pikirannya melayang ke hal-hal buruk. Bahkan, istrinya bilang, dia sering mengigau waktu tidur.

Baca Juga:
Kisah Cinta Epy Kusnandar dan Karina Ranau, Pernikahan Beda Usia 20 Tahun yang Dipisahkan Maut

“Ini sesuatu yang… aduh jangan diucapkan, takut-takut pengaruhnya enggak baik. Tahan-tahan… Nah, selalu ada bayangan-bayangan yang enggak enak dari mulai sore…” cerita Epy.

Karina juga mengaku makin cemas lihat kondisi suaminya makin lemah dan menolak dibawa ke rumah sakit. Tapi, Epy menolak dengan alasan biaya yang mahal.

“Terus aku lihat lemas, badannya udah pucet. ‘Ayo ke rumah sakit, yuk sekarang.’ ‘Mahal,’ katanya gitu,” kenang Karina.

MEMBACA  Profil Erika Carlina yang Menggegerkan Karena Klaim Hamil di Luar Nikah

Di tengah rasa takut menghadapi kemungkinan terburuk, Epy sempat kasih wasiat tentang tempat pemakamannya. Dia ingin dimakamkan di Garut, berdampingan dengan ibunya.

“Ini permintaan terakhir saya… cukup kalau kamu merasa repot kalau saya dimakamkan di kampung halaman saya… berdampingan dengan ibu saya. Itu permintaan terakhir saya,” tuturnya.

Tapi Karina sebenarnya keberatan dengan keinginan itu karena jaraknya jauh.

“Ngapain ke Garut? Jauh-jauh banget, nyusahin orang. Udah di Jakarta aja. Bisa enggak…” ujarnya sambil coba menawar, meski akhirnya menyerah karena itu permintaan terakhir suaminya.