Sabtu, 13 Desember 2025 – 13:18 WIB
Jakarta, VIVA – Perkembangan industri otomotif Indonesia di sepanjang tahun 2025 memperlihatkan dinamika yang menarik, khususnya dalam hal keseimbangan antara suplai dan permintaan.
Baca Juga :
Aturan Baru Banderol Mobil China Segera Terbit, Cegah Praktik Perang Harga
Data Gaikindo terbaru yang dilihat VIVA Otomotif pada Sabtu, 13 Desember 2025, menunjukkan ada kesenjangan yang cukup besar antara jumlah unit yang diproduksi dan kendaraan yang bisa diserap pasar.
Hingga periode Januari–November 2025, penjualan *wholesale* tercatat mencapai 710.084 unit, sementara penjualan eceran (*retail sales*) ada di angka 739.977 unit. Kondisi ini menggambarkan bahwa penjualan ke konsumen akhir sedikit lebih tinggi dibandingkan suplai dari pabrik ke dealer.
Baca Juga :
Terpopuler: EV Jadi Mobil Terlaris, Logistik Buru Kendaraan Irit, dan Chery–Wuling Kejar Hyundai
Di sisi lain, produksi kendaraan nasional justru melonjak sampai 1.049.390 unit pada periode yang sama. Angka ini jauh melebihi penjualan dalam negeri, sehingga berpotensi menyebabkan penumpukan stok di pihak produsen maupun dealer.
Tapi, kelebihan produksi ini sebagian bisa terserap berkat aktivitas ekspor yang kuat sepanjang tahun. Ekspor CBU mencapai 473.971 unit, sementara ekspor CKD menambah volume sebesar 57.839 unit.
Baca Juga :
5 Aksesoris Mobil Murah yang Bisa Buat Perjalanan Lebih Nyaman
Dengan begitu, lebih dari setengah total produksi kendaraan Indonesia sebenarnya dikirim ke pasar internasional. Meski begitu, selisih antara produksi dan ekspor masih menyisakan volume besar yang dialokasikan untuk kebutuhan dalam negeri.
Impor kendaraan yang mencapai 151.495 unit juga menjadi faktor yang menambah pasokan di pasar nasional. Kombinasi antara impor dan produksi lokal yang tinggi membuat ketersedian unit relatif tetap terjaga.
Situasi ini menciptakan kondisi di mana dealer memiliki stok yang lebih longgar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Konsumen juga punya peluang lebih besar untuk mendapatkan unit sesuai pilihan tanpa perlu menunggu terlalu lama.
Namun bagi industri, kelebihan persediaan bisa jadi tantangan tersendiri dalam menjaga arus kas dan efisiensi distribusi. Produsen harus menghitung dengan matang antara kapasitas produksi dan daya serap pasar yang sedang berubah.
Tren penjualan yang tidak secepat kenaikan produksi menjadi perhatian utama mendekati akhir tahun. Pelaku industri memperkirakan akan ada penyesuaian suplai untuk menyeimbangkan kondisi pasar.
Meski demikian, kesuksesan ekspor memberikan ruang gerak yang cukup kuat bagi pabrikan lokal. Pasar global menjadi penopang penting agar stok domestik tidak menumpuk terlalu banyak.
Bikin Konten Hoaks soal Mobil China Bisa Kena Denda Rp4 Miliar
Pemerintah China semakin tegas menindak penyebaran informasi palsu atau hoaks yang menyerang merek mobil dalam negeri. Sejumlah putusan pengadilan perdata menunjukkan bah
VIVA.co.id
13 Desember 2025