Jakarta (ANTARA) – Menteri Agama, Nasaruddin Umar, menekankan bahwa menjaga kesehatan diri adalah ajaran dasar dalam Islam, seperti tercermin dalam banyak ayat Al-Quran.
“Menjaga kebersihan dan kesehatan bukan cuma urusan dunia—ini juga bentuk ibadah. Bahkan, menjaga nyawa (hifdzun nafs) adalah salah satu tujuan utama syariah (maqashid al-sharia),” ujar menteri saat meninjau program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Pesantren Asshiddiqiyah, Jakarta, Senin.
Ia berharap program CKG, salah satu inisiatif unggulan Presiden Prabowo Subianto, bisa membantu mendeteksi masalah kesehatan santri sejak dini.
Dia mengaku sering menerima laporan tentang santri yang punya masalah kesehatan, terutama gangguan mata karena kebiasaan baca yang salah.
“Kegiatan ini penting agar santri bisa terus belajar tapi tetap sehat,” tambahnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal juga menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia tidak hanya soal kecerdasan dan akhlak, tapi juga kesehatan fisik.
“Program ini upaya strategis untuk membangun generasi unggul. Kecerdasan tak akan maksimal kalau tubuh sakit. Jadi, mari jadikan CKG sebagai pengingat untuk lebih peduli pada kesehatan dan lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag, Amien Suyitno, menyebut ada lebih dari 352 ribu lembaga pendidikan Islam di bawah Kemenag, dengan lebih dari 12,7 juta siswa.
Termasuk di dalamnya lebih dari 42 ribu pesantren yang menampung sekitar 4,6 juta santri.
“Ini bukti bahwa kesehatan santri tidak boleh diabaikan. Pemeriksaan kesehatan rutin seperti ini bukan cuma penting—tapi mendesak,” ujarnya.
Dia menambahkan, Pesantren Asshiddiqiyah di Jakarta, tempat digelarnya CKG Senin lalu, memiliki sekitar 830 santri dari berbagai jenjang, termasuk MA, Ma’had Aly, Madrasah Diniyah, dan Ma’had Aitam.
Pesantren ini juga punya Poskestren aktif yang memberikan layanan dasar kesehatan, edukasi kebersihan, dan pemantauan kesehatan santri.
“Tapi, Poskestren masih perlu bimbingan terus dari Kemenkes agar layanannya sesuai standar nasional dan bisa memenuhi kebutuhan dasar kesehatan santri,” kata Suyitno.
Dia juga menekankan pentingnya memperluas program CKG ke lebih banyak pesantren dan lembaga pendidikan Islam lainnya.
“Program seperti ini bukan cuma bentuk layanan publik—tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi santri yang sehat, cerdas, dan peduli lingkungan,” tambahnya.
Penerjemah: Asep, Azis Kurmala
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025