MIND ID menargetkan pembangunan proyek SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat bisa segera rampung dan ditargetkan beroperasi pada Oktober 2024. Foto: Dokumentasi MIND ID
jpnn.com, MEMPAWAH – BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID atau Mining Industry Indonesia mendukung komitmen pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan sumber daya alam (SDA) dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Hal tersebut terutama dalam rangka pembukaan lapangan pekerjaan, peningkatan penerimaan devisa, serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata.
Salah satu langkahnya, yaitu dengan mempercepat industri pengolahan dan pemurnian (smelter) bauksit hingga menjadi aluminium.
Hal ini lantaran terdapat nilai tambah apabila bauksit dijual dalam bentuk alumina hingga menjadi aluminium.
Untuk diketahui, bauksit merupakan bahan mentah yang diolah menjadi Smelter Grade Alumina (SGA) dan selanjutnya menghasilkan aluminium ingot.
Aktivitas pengolahan bernilai tambah ini bermuara pada industri antara dan hilir seperti kabel, pipa, alat rumah tangga, konstruksi, furnitur, alat olah raga, otomotif dan bahkan memasok industri aviasi alias penerbangan.
Selain itu, bauksit dapat diolah menjadi chemical grade alumina yang dimanfaatkan untuk pemurnian air, kosmetika, farmasi, keramik dan plastic filler sehingga industri ini menggerakkan industri lain yang menyerap tenaga kerja,
Selain itu, memberikan pendapatan bagi karyawan dan masyarakat sekitar, menggerakkan ekonomi daerah dan pendapatan devisa.
Karena itu, MIND ID menargetkan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat bisa rampung dan segera bisa uji coba produksi atau commissioning pada semester pertama 2024.
Proyek SGAR dimiliki dua anggota Grup MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) dan PT Aneka Tambang Tbk. (Antam) dengan pelaksana proyek dilakukan oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI).
MIND ID menargetkan pembangunan proyek SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat bisa segera rampung dan ditargetkan beroperasi pada Oktober 2024