Meningkatkan konektivitas laut antara wilayah 3TP, Indonesia timur, kata Pelni

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, pada hari Jumat mendesak perusahaan pelayaran milik negara PT Pelni untuk meningkatkan konektivitas antar pulau di daerah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan) dan wilayah Indonesia bagian timur.

Dia mengatakan, “Saya berharap Pelni dapat meningkatkan konektivitas antar pulau sebagai wujud kehadiran negara dalam menyediakan moda transportasi laut antara pulau-pulau 3TP dan kota-kota pelabuhan besar.”

Dia menginformasikan bahwa daerah 3TP selalu menjadi prioritas pemerintah. Tahun ini, pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp4,1 triliun (sekitar US$253,9 juta) untuk moda transportasi perintis di daerah tersebut, di mana Rp1,87 triliun dialokasikan untuk transportasi laut.

Saat ini, Pelni memiliki 26 kapal penumpang dan mengoperasikan 30 kapal perintis.

“Kami berharap Pelni akan melaksanakan tugas ini dengan serius dan optimal. Kami harus bersaing dengan negara-negara kepulauan lainnya. Indeks daya saing logistik kita harus ditingkatkan, bersama dengan kinerja Pelni,” kata Sumadi.

Menteri kemudian meminta Pelni untuk meningkatkan sumber daya manusia dan efisiensi penggunaan bahan bakar kapal.

Dia mengatakan bahwa Pelni harus mereformasi sumber daya manusia dan memperhatikan penggunaan bahan bakar, yang menyumbang 50 persen dari biaya operasionalnya.

“Jika bahan bakar dapat dihemat dan digunakan secara efisien. Itu akan menguntungkan,” jelasnya.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara regulator, operator, dan masyarakat untuk meningkatkan transportasi laut.

“Semua pihak harus mengoptimalkan peran mereka dalam meningkatkan layanan transportasi laut menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.

Sementara itu, direktur utama PT Pelni, Tri Andayani, menjamin bahwa kapal Pelni akan terus melayani masyarakat di daerah 3TP.

“Selain di pelabuhan besar, kapal-kapal juga sandar di pelabuhan di daerah terpencil dan 3TP,” kata Andayani.

MEMBACA  Dibutuhkan database industri makanan cepat saji untuk mengoptimalkan pembatasan gula: BRIN

Saat ini, kapal-kapal Pelni sandar di lebih dari 306 pelabuhan di negara ini.