Meningkatkan daya beli dalam 100 hari pertama: Indef untuk pemerintahan baru

Institut untuk Pembangunan Ekonomi dan Keuangan (Indef) menyarankan kepada pemerintahan yang baru untuk meningkatkan daya beli masyarakat dalam 100 hari pertama di kantor.

“Setidaknya dalam 100 hari pertama, saya pikir kemenangan cepat bagi pemerintahan yang baru adalah daya beli,” kata Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto, saat diskusi di sini pada hari Selasa.

Menurutnya, peningkatan daya beli masyarakat adalah kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di periode awal transisi pemerintahan.

Dengan daya beli yang meningkat, katanya, kemungkinan harapan pertumbuhan ekonomi akan berubah menjadi lebih baik.

Listiyanto mencatat bahwa kontribusi konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi tetap dominan pada kuartal pertama tahun ini.

Namun, katanya, kinerja ekonomi selama periode tersebut diselamatkan oleh percepatan konsumsi belanja pemerintah, yang sekitar dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan normal karena pelaksanaan pemilihan umum pada Februari 2024.

“Konsumsi rumah tangga (pertumbuhan) bahkan tidak mencapai 5 persen (di kuartal pertama 2024),” katanya.

Meskipun Indeks Kepercayaan Konsumen (CCI) untuk Mei 2024 berada pada level optimis, indeks tersebut turun dari 127,7 pada April menjadi 125,2 pada Mei, katanya.

Namun, menurut Indef, akan ada peluang untuk sektor konsumsi hingga akhir tahun. Listiyanto memperkirakan bahwa konsumsi akan meningkat seiring dengan Natal dan liburan akhir tahun serta momen pemilihan kepala daerah.

Pemerintahan baru juga akan menghadapi beberapa tantangan, termasuk risiko kenaikan cukai dan rencana PPN 12 persen pada 2025, inflasi pendidikan, risiko harga bahan bakar dan gas LPG, serta kenaikan harga barang pokok.

Dia juga menekankan bahwa tidak mudah untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi rata-rata 7 persen. Jika kebijakan pemerintah yang baru tidak terlalu berbeda dari yang saat ini diterapkan, pertumbuhan ekonomi hanya akan berada pada level 5 persen, katanya.

MEMBACA  Klaim dan Main! Daftar Kode Redeem FF Free Fire Selasa, 23 Januari 2024.

“Untuk tahun 2024, Indef tidak memproyeksikan pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen; kami lebih rendah, hanya 4,8 persen, dan kami belum merevisinya karena bahkan pada kuartal pertama (2024), hanya 5,11 persen,” jelasnya.

Berita terkait: INDEF merekomendasikan strategi untuk meningkatkan ekonomi digital Indonesia

Berita terkait: Pemerintah fokus pada menjaga daya beli masyarakat di tengah inflasi

Berita terkait: Jokowi yakin bantuan El Nino membantu meningkatkan daya beli

Penerjemah: Rizka Khaerunnisa, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak cipta © ANTARA 2024