Jakarta (ANTARA) – Seorang pejabat tinggi Indonesia telah mendesak pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam mengelola anggaran pendidikan guna meningkatkan kualitas sektor pendidikan.
Selama dialog dengan sekitar 150 kepala sekolah di Sintang, Kalimantan Barat, pada Jumat, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq menekankan bahwa dukungan nyata dari pemerintah daerah adalah kunci untuk mewujudkan visi Indonesia tentang akses yang sama terhadap layanan pendidikan.
“Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hanya mengelola 4 persen dari dana pendidikan yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, dengan sisanya didistribusikan ke daerah. Oleh karena itu, kemauan politik pemerintah daerah sangat penting untuk melaksanakan kebijakan pendidikan,” katanya seperti dikutip dalam pernyataan yang diterbitkan pada Sabtu.
Dia menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pemerintah pusat dan daerah untuk bekerja menuju peningkatan standar hidup guru.
“Presiden Prabowo telah membuat niat pemerintah jelas, menyatakan bahwa kami akan memberikan bantuan ekonomi kepada guru melalui berbagai program,” kata Ul Haq.
Dia menekankan pentingnya menjalin kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk mengidentifikasi solusi yang efektif terhadap tantangan pendidikan.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Sintang, Melkianus, mengatakan bahwa inisiatif wakil menteri tersebut adalah bukti perhatian pemerintah pusat terhadap daerah terpencil.
“Karena luasnya wilayah, Kabupaten Sintang memerlukan dukungan dari pemerintah pusat untuk infrastruktur dan kesejahteraan para guru,” katanya.
Rita Hastarita, Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Barat, menekankan bahwa pemerintah provinsi siap untuk bersinergi dengan pemerintah pusat guna mewujudkan layanan pendidikan yang adil.
Berita terkait: Indonesia fokus pada reformasi pendidikan tinggi untuk tahun emas 2045
Berita terkait: Wakil menteri soroti peran dokter hewan dalam program makanan gratis
Translator: Tri M, Tegar Nurfitra
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025