Mengatasi Tantangan Ekspor: Upaya Bersama Agen Karantina dan Eksportir Indonesia

Makassar (ANTARA) – Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, mengadakan pertemuan dengan para eksportir di Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin untuk membahas tantangan ekspor di wilayah tersebut.

Pertemuan yang bertema "Sinergi dalam Mengoptimalkan Layanan Karantina: Menjamin Keamanan Perdagangan Komoditas Hewan, Ikan, dan Tumbuhan" bertujuan memperkuat kinerja ekspor Sulawesi Selatan.

“Kita tahu Sulawesi Selatan punya banyak komoditas ekspor berkualitas tinggi, dan kami ingin mendorong ekspor langsung dari Makassar ke negara tujuan tanpa transit di Surabaya,” ujar Panggabean.

Kunjungannya ke Makassar serta dialog dengan eksportir ini adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan volume ekspor nasional Indonesia sebesar delapan persen.

Kepala badan itu menyebut salah satu tantangan utama eksportir adalah perbedaan regulasi di negara tujuan, yang menyebabkan persyaratan dokumen berbeda-beda.

“Agar tidak ditolak, produk kita harus memenuhi standar internasional. Beberapa produk tersedia tapi kurang dokumen. Dalam perdagangan global, bukan cuma tentang punya barang—tapi juga menjamin kesehatan dan keamanannya lewat sertifikasi yang benar,” tegasnya.

Berita terkait: Menteri Zulkifli minta sistem karantina Indonesia ditingkatkan

Dari 40 negara tujuan, 10 besar termasuk Tiongkok, Korea Selatan, Vietnam, Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Spanyol, Prancis, Rusia, dan Jerman.

Dalam acara tersebut, beberapa perwakilan usaha menyampaikan keluhan soal logistik ekspor, penanganan komoditas, dan biaya ekspor.

“Semua biaya transparan, non-tunai, dan langsung masuk ke kas negara,” Sahat menegaskan.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Urusan Ekspor Sulawesi Selatan, Arif Pabentengi, menyoroti tiga masalah utama: pembeli, jumlah komoditas, dan logistik pengiriman.

Pabentengi menekankan perlunya penerbangan kargo langsung ke Korea Selatan, Singapura, dan Tiongkok, karena negara-negara tersebut adalah tujuan ekspor utama wilayah ini.

“Kami harap layanan logistik di bandara dan pelabuhan diperbaiki agar bisa kirim langsung ke negara-negara itu,” ujarnya.

MEMBACA  Awan UFO Muncul di Langit Manchester selama 10 Menit

Berita terkait: Menteri soroti tantangan UMKM go global

Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2025