Mengapa Muhammadiyah Belum Berminat Mendirikan Bank Umum Syariah?

Senin, 14 Juli 2025 – 02:00 WIB

Jakarta, VIVA – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyatakan saat ini belum ada rencana untuk mendirikan bank umum syariah (BUS). Muhammadiyah lebih memilih fokus memperkuat Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) dulu.

Baca Juga:
SouthCity Larang Muhammadiyah Buka Konsultasi Hukum Gratis Setiap Minggu

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan bahwa potensi Muhammadiyah untuk buka bank umum syariah sebenarnya besar. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah mengirim surat ke PP Muhammadiyah agar melakukan merger BPRS-BPRS yang ada di bawah Muhammadiyah.

Menurut Anwar, OJK berharap Muhammadiyah punya BPRS yang besar dan kuat, yang nantinya bisa jadi awal berdirinya BUS Muhammadiyah.

Baca Juga:
Hari Bhayangkara ke-79, Eks Ketum Pemuda Muhammadiyah Harap Polri Semakin Solid dan Beri Keadilan Masyarakat

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Anwar Abbas

"Meski begitu, buat BUS saat ini belum ada rencana walaupun banyak desakan dari anggota, karena masih banyak yang harus dipersiapkan, seperti modal, jaringan, IT, dan SDM," kata Anwar.

Baca Juga:
Hari Bhayangkara 2025, Muhammadiyah Berharap Polri Semakin Bermanfaat Bagi Masyarakat

Akhir Juni 2025, BPR Matahari Artadaya di bawah Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (Uhamka) resmi berubah jadi BPRS Matahari atau Bank Syariah Matahari (BSM). Perubahan ini sudah dapat izin dari OJK.

Melalui Surat Imbauan No. 124/HIM/I.0/C/2025, PP Muhammadiyah minta semua anggotanya untuk menaruh dana di Bank Syariah Matahari (BSM). Ini termasuk Organisasi Otonom (Ortom) dan Amal Usaha (AUM) di bidang pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi.

PP Muhammadiyah juga minta anggotanya gunakan layanan keuangan BSM, kelola transaksi lewat BSM, serta bantu sosialisasi pengembangan BSM di daerah masing-masing.

MEMBACA  Tiket pesawat domestik turun 10%, Menteri Thohir menginformasikan

"Langkah ini diyakini bawa manfaat besar bagi Persyarikatan, masyarakat, dan pengembangan ekonomi syariah inklusif. Bank ini diharapkan jadi kemandirian ekonomi umat dan alat dakwah di keuangan," tulis Anwar dalam surat.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae sudah konfirmasi perubahan BPR Matahari Artadaya jadi BPRS Matahari. Setelah ini, bank tersebut diharapkan bisa jadi BUS lewat merger dengan BPRS lain milik Muhammadiyah.

“Itu baru ganti nama dulu (jadi BPRS Matahari), baru nanti yang lain bergabung. Mudah-mudahan bisa jadi bank umum juga (BUS Muhammadiyah),” kata Dian usai acara Opening Ceremony BSI International Expo 2025 di Jakarta, 26 Juni 2025.

OJK sedang dorong konsolidasi perbankan syariah. Targetnya, dalam jangka menengah, akan ada 3-5 bank syariah hasil konsolidasi yang bisa bersaing dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).

Konsolidasi ini diharapkan bisa percepat pertumbuhan perbankan syariah, tingkatkan ekspansi usaha, dan dorong pangsa pasar syariah minimal 10% dari total perbankan nasional.

OJK optimis langkah ini akan tingkatkan kepercayaan masyarakat pada kapasitas dan integritas perbankan syariah di Indonesia.

Halaman Selanjutnya
"Langkah ini diyakini akan membawa manfaat besar bagi Persyarikatan, masyarakat sekitar, serta pengembangan nilai-nilai ekonomi syariah yang inklusif. Bank ini diharapkan menjadi kemandirian ekonomi umat dan alat dakwah di bidang keuangan," tulis Anwar dalam surat tersebut.