Beberapa hari terakhir, cuaca di Jakarta dan sekitarnya terasa sangat panas. Deputi Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, memberikan penjelasan tentang naiknya suhu ini.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan udara terasa lebih panas dari biasanya. Pertama, pergeseran semu matahari ke selatan Indonesia meningkatkan radiasi matahari di wilayah bagian selatan.
Selain itu, sedikitnya tutupan awan membuat sinar matahari langsung mencapai permukaan bumi tanpa banyak halangan. Faktor lainnya adalah masa pancaroba, yaitu peralihan dari musim kemarau ke musim hujan, yang biasanya ditandai dengan suhu udara tinggi dan cuaca yang tidak menentu.
Guswanto juga mengatakan bahwa cuaca panas ekstrem ini diprediksi akan mulai berkurang pada akhir Oktober hingga awal November 2025, seiring dengan datangnya musim hujan dan bertambahnya tutupan awan.