`
loading…
Ayat-ayat Al Quran yang membahas kisah jauh lebih banyak ketimbang ayat tentang hukum. Ini menunjukan bahwa Al-Quran sangat memperhatikan kisah-kisah, yang memang mengandung banyak pelajaran.
Mengapa dalam Al Quran banyak dicantumkan kisah-kisah? Apa ada makna tersembunyi atau hanya cerita biasa?
Al-Qur’an adalah bacaan sempurna dan mulia. Tak ada bacaan lain sepanjang 5.000 tahun sejarah manusia yang bisa menyamainya. Tak ada kitab yang dibaca oleh ratusan juta orang meski mereka tak paham artinya atau tidak bisa menulis aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh anak-anak, remaja, dan orang dewasa.
Kisah-kisah dalam Al-Qur’an disebut sebagai kisah Al-Qur’an. Jumlah ayat tentang kisah jauh lebih banyak ketimbang ayat hukum. Ini menunjukkan betapa Al-Qur’an sangat menekankan pentingnya kisah, yang sarat dengan pelajaran (ibrah).
Menurut Harun Nasution dalam bukunya “Islam Rasional”, kisah dalam Al-Qur’an punya makna khusus dibanding bagian lain.
“Kita sebagai umat Islam perlu memahami kisah-kisah dalam Al-Qur’an agar bisa mengambil hikmah. Selain berisi akidah, syariah, akhlak, janji dan ancaman, Al-Qur’an juga memuat kisah, terutama tentang para Nabi dan umat sebelum Nabi Muhammad SAW, serta kaum yang binasa karena kesombongannya,” tulis Harun.
Kata “qishash” disebut 26 kali dalam Al-Qur’an dalam berbagai bentuk, seperti fi’il madli, mudhari’, amar, dan mashdar. Pengulangan ini menandakan pentingnya kisah bagi manusia. Bahkan, salah satu surat dinamakan Al-Qashash yang artinya kisah-kisah.
Secara bahasa, “qashash” berasal dari kata “qashasha-yaqushshu-qishashan” yang artinya mencari jejak. Seperti dalam Surat Al-Kahfi ayat 64, yang berarti kedua orang itu mengikuti jejak asal mereka.
Kata “qashash” juga bisa berarti urusan, berita, atau keadaan. Contohnya dalam Surat Ali Imran ayat 62, yang artinya “Ini adalah berita yang benar.” Menurut Manna al-Khalil al-Qaththan, kisah Al-Qur’an adalah pemberitaan tentang umat-umat terdahulu, para Nabi, dan peristiwa yang terjadi secara nyata.
Ayat tentang kisah mendominasi Al-Qur’an, menggambarkan keadaan negeri-negeri dan peninggalan umat-umat tersebut.
Baca juga: Keutamaan 4 Ayat Al-Qur’an Ini Lebih dari Dunia dan Isinya
`