loading…
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Saleh Husin. FOTO/dok.SindoNews
JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa, untuk segera melakukan reformasi sistem perpajakan dan kebijakan fiskal yang lebih mendukung dunia usaha. Desakan ini muncul seiring dinamika politik nasional yang ditandai dengan pergantian kabinet oleh Presiden.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Saleh Husin mengatakan pergantian menteri adalah hak prerogatif Presiden. Tapi, yang paling penting bagi industri adalah konsistensi arah kebijakan fiskal supaya pelaku usaha tidak terjebak dalam ketidakpastian.
“Kami lihat pergantian Menkeu sebagai bagian dari dinamika politik. Yang penting, transisi ini tidak menimbulkan ketidakpastian yang berlebihan untuk dunia usaha,” kata Saleh dalam pernyataannya, Selasa (9/9).
Baca Juga: Menkeu Purbaya Janji Bakal Bikin Warga RI Sibuk Makan Enak Dibandingkan Demo
Menurut Saleh, penunjukan Purbaya Yudhi Sadewa membawa harapan baru bagi pelaku industri. Dia optimis koordinasi antara kebijakan fiskal dan sektor riil akan semakin kuat, sehingga bisa menjaga stabilitas makro dan sekaligus memperluas ruang pertumbuhan industri serta penciptaan lapangan kerja.
Dia menekankan pentingnya kebijakan fiskal yang pro pertumbuhan, khususnya melalui insentif bagi industri pengolahan. Bentuknya bisa berupa keringanan pajak, pembiayaan yang lebih terjangkau, atau stimulus investasi. Selain itu, harmonisasi tarif dan bea masuk juga dianggap sangat penting untuk meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Saleh menambahkan, reformasi struktural di bidang perpajakan menjadi pekerjaan rumah utama. Sistem perpajakan, katanya, harus dibuat lebih adil, sederhana, dan mampu mendorong kepatuhan sukarela. Sementara dari sisi pengeluaran negara, pemerintah perlu memperkuat belanja produktif, terutama untuk infrastruktur, pendidikan vokasi, dan riset industri. “Pengelolaan APBN juga butuh reformasi birokrasi supaya kebijakan lebih responsif terhadap kebutuhan dunia usaha,” ujarnya.