Mendorong Inovasi Penanggulangan TB melalui AI, Pusat Teleradiologi Pertama di Indonesia Diresmikan

PT Teleradiologi Center Indonesia (PT TCI) menggelar seminar bertema “Merevolusi Radiologi: Menjelajahi Perbatasan Teleradiologi dengan AI untuk Menjawab Tantangan Masalah TB di Indonesia” dan meresmikan pusat teleradiologi pertama di Indonesia. Acara ini dihadiri lebih dari 1.000 radiolog dari seluruh Indonesia, termasuk perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Klinik Indonesia (PDSRKI), HIPTEK, serta pakar radiologi internasional dari Korea Selatan dan Jepang. Presiden Direktur PT TCI, Prof Dr dr Aziza G Icksan, menyampaikan bahwa kegiatan ini sebagai respons terhadap tantangan serius dalam layanan radiologi di Indonesia.

Indonesia mengalami kekurangan radiolog yang signifikan, sementara angka kasus tuberkulosis (TB) cukup tinggi. PT TCI berusaha menawarkan solusi dengan teleradiologi berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat deteksi dan penanganan kasus TB secara efektif dan merata. Seminar ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Prof. Aziza G. Icksan, Prof. Terawan A. Putranto, Prof. Kinam Lee, Prof. Daehee Kang, Prof. Norio Nakata, dan Yoshitomo Furusawa. Para narasumber membahas berbagai topik strategis terkait teleradiologi dan TB.

Prof. Daehee Kang dari Korea menyampaikan pengalaman dan harapannya untuk meningkatkan kualitas dokter di Indonesia. Sementara itu, Yoshitomo Furusawa dari Jepang berharap partisipasinya dalam seminar ini dapat membantu menurunkan angka penyakit di Indonesia, terutama yang terkait dengan TBC. Slamet Riyanto dari PT TCI menegaskan komitmen perusahaan untuk memperluas layanan teleradiologi berbasis AI ke seluruh Indonesia dan berkolaborasi dengan pemerintah serta organisasi kesehatan lainnya. Acara ini juga didukung oleh perusahaan teknologi kesehatan seperti HealthHub dan PT Telenasindo.

PT TCI berharap inovasi teleradiologi dan AI yang mereka bawa dapat menjadi solusi dalam mengatasi krisis TB dan meningkatkan layanan kesehatan nasional.

MEMBACA  Pemerintah Targetkan 15.000 Koperasi Desa Beroperasi Penuh pada Agustus