VIVA Lifestyle – Keinginan untuk pergi ke Tanah Suci Makkah dirasakan oleh semua umat Muslim di seluruh dunia. Termasuk Paiyo Prayogo dan istrinya, Sri Lestari.
Baca Juga :
Tiba di Jeddah, Jemaah Haji Indonesia Langsung Nikmati Air Zam-zam Gratis
Keduanya adalah pasangan suami istri yang sehari-harinya berjualan ayam bakar di pinggiran jalan daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.
Menurut Paiyo, sebenarnya ia dan istrinya sudah lama memiliki keinginan untuk melakukan ibadah haji. Bahkan sebelum memulai usaha sebagai tukang ayam bakar.
Baca Juga :
37 Warga Asal Makassar Ditangkap di Madinah gegara Pakai Visa Haji Palsu
Dengan modal dari tabungan seadanya yang juga digunakan untuk berdagang, Paiyo mendaftar untuk berangkat ke Tanah Suci.
Baca Juga :
Terpopuler: Petugas Haji Indonesia Dipuji, Kemenag Terbitkan Edaran Pembayaran DAM
“Kami mendaftar pada Januari 2013,” ungkap Paiyo Prayogo sebelum berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede, Minggu 2 Juni 2024.
Setelah mendaftar dan mendapatkan nomor kursi dari Kementerian Agama, Paiyo dan istrinya harus menabung lagi agar uang untuk pelunasan biaya haji mencukupi saat waktunya tiba.
“Alhamdulillah, dari usaha jualan Ayam Bakar Lestari pada awal 2016 lalu, kami bisa melunasi biaya keberangkatan ibadah haji,” ujarnya.
41 Jemaah
Paiyo dan istrinya (Lestari) termasuk dalam Rombongan 8 Jemaah Haji Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi Kloter 50, yang berjumlah 41 orang.
Dari 41 jemaah tersebut, terdapat 12 pasangan suami istri, empat pendamping, dan 25 jemaah sendiri (16 laki-laki dan 25 perempuan).
Rombongan ini berangkat ke Asrama Haji Pondok Gede Jakarta pada Minggu siang, dan dilepas di Masjid Jami’ Al Furqon oleh perwakilan dari Kecamatan Cempaka Putih bersama perwakilan Kelurahan Cempaka Putih, Ketua Dewan Masjid Indonesia Cabang Cempaka Putih, serta keluarga besar jemaah.
41 jemaah Haji Kloter 50 menginap di Asrama Haji Pondok Gede sebelum berangkat pada Senin pagi 3 Juni 2024 menuju Tanah Suci Makkah.
Indonesia tahun ini mendapat kuota haji sebanyak 241 ribu. Terdiri dari 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.
“Proses pembagian kloter dan penyusunan jadwal keberangkatan dan kepulangan jemaah sudah selesai. Kloter pertama akan mulai terbang pada 12 Mei 2024 ke Tanah Suci,” kata Direktur Layanan Haji dalam Negeri, Saiful Mujab di Jakarta.
Ada 14 asrama haji embarkasi di seluruh Indonesia yang akan melayani pemberangkatan jemaah haji, yaitu: Embarkasi Aceh (BTJ), Medan atau Kualanamu (KNO), Batam (BTH), Padang (PDG), Palembang (PLM), Jakarta Pondok Gede (JKG), Jakarta Saudia (CKG SV atau JKS), Kertajati (KJT), Solo (SOC), Surabaya (SUB), Lombok (LOP), Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), dan Makassar atau Ujungpandang (UPG).
Keberangkatan jemaah haji Indonesia dibagi menjadi dua gelombang. Gelombang pertama terbang dari 12-23 Mei 2024. Gelombang kedua terbang dari 24 Mei-10 Juni 2024.
“Pada hari pertama, ada 22 kloter yang akan terbang ke Arab Saudi, termasuk dua kloter dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede, tiga kloter dari Embarkasi Jakarta – Bekasi (JKS), lima kloter dari Embarkasi Solo, lima kloter dari Embarkasi Surabaya, dan masing-masing satu kloter dari Embarkasi Batam, Palembang, Banjarmasin, Kertajati, Lombok, Makassar, dan Padang,” ujar Saiful.
Halaman Selanjutnya
“Alhamdulillah, dari usaha jualan Ayam Bakar Lestari pada awal 2016 lalu, kami bisa melunasi biaya keberangkatan ibadah haji,” ujarnya.