Mempertahankan Stabilitas Harga, Program Bulog Siaga Diluncurkan di 79 Daerah di Seluruh Indonesia

Selasa, 20 Agustus 2024 – 00:19 WIB

Jakarta, VIVA – Perum Bulog berkomitmen untuk turut berkontribusi menciptakan ketahanan pangan nasional, dengan menyediakan beras berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga :

Daftar Promo Kemerdekaan HUT RI ke-79 yang Masih Berlaku

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-79, pihaknya meluncurkan program Bulog Siaga di 79 wilayah di seluruh Indonesia.

“Program ini bukan hanya bentuk bakti kami kepada negeri, tetapi juga langkah nyata dalam mendukung stabilitas ekonomi khususnya dalam mengendalikan inflasi di daerah,” kata Febby dalam keterangannya, Senin, 19 Agustus 2024.

Baca Juga :

Sespri Prabowo Inisiasi Kegiatan Sosial untuk Peringati Hari Kemerdekaan Indonesia

Dia menambahkan, program ini sekaligus menegaskan peran Perum Bulog sebagai penjaga stabilitas pangan nasional, yang proaktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.

Petugas Perum Bulog cabang Indramayu memeriksa stok beras impor di Gudang Bulog Tegalgirang, Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Selasa, 23 Maret 2021.

Baca Juga :

Merayakan HUT RI ke-79 dengan Adu Karate di Bogor

Sebagai upaya untuk menjaga daya beli masyarakat tetap stabil, Febby memastikan bahwa Bulog akan selalu menyediakan beras berkualitas dengan harga terjangkau.

“Baik beras SPHP atau pun pilihan beras premium seperti beras Befood dan Punokawan, yang telah tersedia di seluruh wilayah Indonesia,” ujar Febby.

Hal itu termasuk penyediaannya melalui pasar, ritel modern, dan Rumah Pangan Kita (RPK) serta titik penyediaan lainnya.

“Upaya ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan nasional, sekaligus berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat di bulan kemerdekaan,” ujarnya.

Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut bahwa kebutuhan beras di Indonesia sangat bervariasi, tergantung pada kelas sosial-ekonomi masyarakat.

MEMBACA  PLBN Badau: Pendorong pertumbuhan Indonesia, simbol kedaulatan

Data BPS tahun 2023 mencatat bahwa konsumsi beras per kapita per tahun di Indonesia mencapai sekitar 95,5 kg. Namun, preferensi terhadap kualitas, rasa, dan jenis beras yang berbeda-beda.

Halaman Selanjutnya

Hal itu termasuk penyediaannya melalui pasar, ritel modern, dan Rumah Pangan Kita (RPK) serta titik penyediaan lainnya.