Memperkuat Kemitraan RI-Bangladesh untuk Mewujudkan Ketahanan Energi

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Bangladesh berkomitmen untuk memperkuat kemitraan strategis mereka guna menjamin pasokan energi dan mendukung pertumbuhan ekonomi, seiring kedua negara bertransisi ke sumber energi yang lebih bersih.

Komitmen ini diumumkan dalam Pertemuan Komite Bersama Indonesia-Bangladesh pertama tentang Energi di Yogyakarta pada hari Jumat, menyusul nota kesepahaman yang ditandatangani pada September 2023.

“Indonesia dan Bangladesh menghadapi dua tantangan sekaligus — memastikan keamanan energi dan pertumbuhan ekonomi domestik sembari beralih ke sistem yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan,” ujar Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Indonesia, dalam sebuah pernyataan.

Perdagangan bilateral antara kedua negara mencapai USD2,94 miliar pada tahun 2024, dengan ekspor batubara Indonesia mendominasi senilai USD1,05 miliar, atau sekitar 13,2 juta ton. Indonesia juga menjual minyak sawit, clinker, dan bahan kimia ke Bangladesh, dan mengimpor tekstil, produk tenun, serta alas kaki sebagai imbalannya.

Dia menyatakan bahwa Indonesia menegaskan kesiapannya untuk mendukung kebutuhan energi Bangladesh, khususnya dalam hal pasokan batubara yang stabil dan terjangkau, sembari juga berkomitmen untuk mengembangkan teknologi batubara bersih dan energi berkelanjutan.

Dengan kapasitas pembangkit listrik nasional sebesar 105 GW pada pertengahan 2025, yang 15 persen diantaranya akan berbasis energi terbarukan, Indonesia menyatakan optimisme untuk menjadi mitra strategis bagi Bangladesh.

“Indonesia juga terbuka untuk peluang kolaborasi dalam bidang pengembangan sumber daya manusia di sektor energi,” katanya.

Dua politeknik di bawah Kementerian ESDM, yaitu Politeknik Energi dan Mineral Akamigas Cepu dan Politeknik Energi dan Pertambangan Bandung, siap mendukung peningkatan kapasitas tenaga kerja sektor energi di kedua negara.

Pertemuan tersebut, tambahnya, tidak hanya memperkuat persahabatan tetapi juga meletakkan dasar untuk kerjasama jangka panjang di bidang energi antara kedua negara.

MEMBACA  QNB Indonesia Kukuhkan Fokus pada Lini Bisnis Perbankan Korporasi

Indonesia menyambut baik peluang untuk berkolaborasi dengan Bangladesh dalam membangun infrastruktur energi, pembangkit listrik baru, memajukan proyek minyak dan gas, serta meningkatkan inisiatif energi terbarukan.

“Kami percaya bahwa melalui sinergi antara kedua negara kita, kami dapat memastikan keamanan energi, mempromosikan keberlanjutan, dan membawa manfaat bagi rakyat Indonesia dan Bangladesh.”

“Pertumbuhan ekonomi dan permintaan energi Bangladesh yang pesat menciptakan peluang untuk kerjasama yang saling menguntungkan. Indonesia dapat mendukung pembangunan Bangladesh sekaligus membuka cakrawala baru bagi perusahaan-perusahaan Indonesia untuk berinvestasi dan berekspansi,” jelas Kusdiana.

Berita terkait: Indonesia, Bangladesh to boost health, defense, security cooperation

Sementara itu, Sekretaris Divisi Kelistrikan Bangladesh Farzana Mamtaz menyatakan bahwa melalui pertemuan ini, Bangladesh berupaya memperdalam kerjasama di subsektor kelistrikan dan energi.

Kedua subsektor tersebut sangat fundamental bagi pembangunan kedua negara.

“Saat ini, hampir seluruh populasi kami telah memiliki akses ke listrik. Namun, karena kami bercita-cita menjadi negara maju, permintaan energi kami terus meningkat, yang membutuhkan inovasi domestik dan kemitraan internasional yang lebih kuat. Dalam konteks ini, Indonesia hadir sebagai mitra, sebuah negara yang kaya akan sumber daya energi dan keahlian teknologi, serta teman terpercaya di Asia,” kata Mamtaz.

Bangladesh telah mengadopsi Kebijakan Energi Terbarukan 2025, yang menargetkan 20 persen energi terbarukan pada 2030 dan 30 persen pada 2040.

Proyek surya atap dan tenaga bayu (angin) di daerah pesisir tumbuh dengan pesat.

Mamtaz menyampaikan harapan agar pengalaman dan teknologi Indonesia dapat mempercepat pencapaian target-target tersebut.

Berita terkait: Indonesia, Bangladesh push for completion of trade agreement

Penerjemah: Kelik Dewanto, Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

MEMBACA  Saham Ini adalah Pembelian Keputusan Mudah untuk Kecerdasan Buatan (AI) Saat Ini