Joblio Diluncurkan untuk Mengubah Rekrutmen Etis dan Mengakhiri Eksploitasi Pekerja
Buffalo, N.Y.–(ANTARA/Business Wire)–Joblio, sebuah platform rekrutmen etis global, resmi diluncurkan hari ini untuk mengatasi sistem migrasi tenaga kerja yang rusak—yang selama ini dipenuhi oleh perantara yang mengeksploitasi, biaya rekrutmen tinggi, dan pelanggaran hak asasi manusia. Dengan model yang didorong oleh teknologi, Joblio menghubungkan pekerja yang telah diverifikasi dengan pemberi kerja secara langsung, menghilangkan perantara yang tidak etis dan memastikan perekrutan pekerja migran tanpa biaya. Pemberi kerja mendanai akses ke bakat, tetapi pekerja tidak pernah membayar—langkah penting dalam mengakhiri eksploitasi.
Misi yang Berakar pada Pengalaman Pribadi
Joblio dipimpin oleh Jon Purizhansky, seorang pengungsi yang menjadi pengusaha dan mengalami tantangan migrasi secara langsung. Terpaksa melarikan diri dari negara asalnya sebagai seorang pemuda, Jon menghadapi ketidakpastian dan kerentanan yang masih dihadapi oleh jutaan pekerja migran hari ini. Kini seorang ahli yang diakui secara global dalam hukum migrasi tenaga kerja global dan mobilitas tenaga kerja internasional, Jon telah membangun Joblio untuk melindungi pekerja dan mempromosikan proses perekrutan yang transparan.
“Saya telah menjalani realitas yang dihadapi begitu banyak pekerja migran—ketidakpastian, kurangnya informasi, dan risiko eksploitasi yang konstan,” kata Jon Purizhansky, Pendiri & CEO Joblio. “Tidak seorang pun seharusnya membayar biaya yang sangat tinggi atau mengorbankan keselamatannya hanya untuk mencari pekerjaan. Joblio menghilangkan pialang yang tidak etis yang memangsa pekerja rentan dan menggantikannya dengan model perekrutan yang langsung dan transparan.”
Menghilangkan Perantara yang Mengeksploitasi
Selama puluhan tahun, pialang telah menagih biaya yang berlebihan dan membuat janji palsu kepada pekerja, seringkali membawa mereka ke dalam utang, lingkungan kerja yang tidak aman, atau bahkan kerja paksa. Platform Joblio mengganggu sistem ini dengan memberikan akses kepada pemberi kerja ke bakat yang telah terverifikasi dan memberikan akses kepada pekerja ke peluang nyata—tanpa biaya tersembunyi, kontrak yang menyesatkan, atau sogokan ilegal.
Dengan akses pekerjaan secara real-time, proses perekrutan yang transparan, dan perlindungan hukum yang terintegrasi, Joblio memberdayakan pekerja sambil membantu pemberi kerja membangun tim yang lebih stabil dan handal. Hasilnya: sistem perekrutan yang menghargai hak asasi manusia dan memberikan integritas tenaga kerja.
Program ACE: Mendukung Pekerja di Luar Rekrutmen
Di luar perekrutan yang etis, Joblio membantu pekerja migran berhasil melalui Program ACE (Applicant Concierge Experience). Program ini menawarkan:
• Pelatihan sebelum keberangkatan tentang harapan kerja, adaptasi budaya, dan literasi keuangan.
• Dukungan di lapangan bagi pekerja untuk memastikan transisi yang aman dan lancar.
• Sumber daya kesehatan mental untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas pekerja.
Didukung oleh Pengalaman, Dukungan oleh Penasihat Global
Misi Joblio didukung oleh tim kepemimpinan yang berpengalaman dan penasihat global, memastikan kepatuhan, advokasi, dan skalabilitas. Dengan keahlian di bidang hukum migrasi tenaga kerja, tata kelola perusahaan, dan hak tenaga kerja, Joblio berada dalam posisi untuk mengganggu industri rekrutmen yang tidak etis dan mendorong perubahan global.
Bergabunglah dengan Revolusi Rekrutmen Etis
Saat Joblio meluas secara global, perusahaan ini mengajak pemerintah, pemberi kerja, dan organisasi hak asasi manusia untuk bergabung dalam gerakannya menuju masa depan di mana rekrutmen adil, etis, dan bebas dari eksploitasi.
Tentang Joblio
Joblio menghubungkan pemberi kerja dengan bakat yang beragam dan berkualitas—from general laborers to skilled professionals. Dengan katalog kandidat yang telah diverifikasi dan sistem dukungan properti yang mengurangi pergantian dan meningkatkan produktivitas, Joblio memberikan lebih dari sekadar perekrutan—ia memberikan retensi.
Kontak
Media:
Sumber: Joblio
Reporter: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2025