Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) mengajak semua masyarakat dan seluruh elemen bangsa, seperti akademisi, serikat pekerja, dan mahasiswa, untuk bersama-sama menyelamatkan Pertamina dari berbagai isu negatif. Isu-isu tersebut meliputi BBM oplosan, fitnah tentang kualitas buruk yang tidak berdasar, angka RON yang dikatakan tidak sesuai, dan masalah sejenisnya. FSPPB menekankan bahwa menyelamatkan Pertamina sama artinya dengan melindungi kepentingan rakyat dan negara.
Ajakan ini disampaikan dalam sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang membahas Reintegrasi Pertamina dan Isu Energi Nasional. Puluhan aktivis buruh dari Forum Komunikasi SP BUMN dan Aliansi Serikat Buruh Indonesia turut hadir untuk mengkritisi dan mendiskusikan isu-isu energi nasional.
Presiden FSPPB, Arie Gumilar, dalam sambutannya menyatakan bahwa saat ini citra Pertamina sedang diserang secara sistematis. Berita-berita negatif disebarkan, isu-isu dipelintir, dan opini publik diarahkan untuk memusuhi perusahaan kebanggaan bangsa ini. Sementara itu, citra perusahaan swasta atau asing justru ditampilkan seolah-olah lebih efisien dan unggul.
Arie menambahkan, "Kami di FSPPB yakin bahwa upaya merusak citra Pertamina ini bukanlah sebuah kebetulan. Ini adalah bagian dari skenario besar untuk mempercepat swastanisasi pengelolaan energi nasional, agar aset strategis bangsa jatuh ke tangan korporasi global," ujarnya pada Kamis (9/10/2025).
FGD diawali dengan pemaparan mengenai topik Reintegrasi Pertamina serta berbagai isu negatif yang sedang dihadapi perusahaan. Salah satu momen menarik adalah ketika seorang peserta FGD menantang untuk pembuktian langsung terkait video viral yang sedang beredar. Video tersebut mengklaim bahwa kandungan etanol dalam produk Pertalite Pertamina mencapai 50%.