Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti berpendapat bahwa generasi emas Indonesia dapat dibentuk melalui ketaatan dalam ibadah puasa. Menurutnya, ibadah puasa mengajarkan manusia untuk menahan diri dan tidak rakus.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Abdul Mu’ti saat memberikan ceramah dalam Program Mimbar Ramadan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Sabtu (1/3/2025) malam. Sebelum memulai salat tarawih, Abdul Mu’ti menyampaikan pemikirannya.
“Generasi emas Indonesia adalah generasi yang cerdas, atau dalam kata lain knowledgeable person, yaitu manusia yang memiliki pengetahuan luas. Mereka adalah generasi yang beriman dan taat beragama, karena menurut Al-Qur’an, kunci kejayaan bangsa adalah keimanan dan ilmu pengetahuan,” ungkap Mu’ti.
Selain itu, generasi emas Indonesia harus memiliki kapasitas, keterampilan tinggi, dan mampu melakukan berbagai hal. Dengan demikian, generasi emas Indonesia akan menjadi mandiri dan dapat memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa.
“Selain itu, generasi emas Indonesia juga harus rendah hati, bukan sombong atau takabur, tetapi senantiasa menciptakan kebaikan di bumi,” tambahnya.
Meskipun demikian, Abdul Mu’ti menegaskan bahwa generasi emas Indonesia dapat dibentuk melalui ibadah puasa. Pasalnya, puasa mengajarkan manusia untuk lebih bijaksana dengan menahan diri, tidak rakus, dan selalu bersyukur.
“Generasi emas ini dapat terbentuk melalui puasa karena puasa melatih kita untuk menjadi manusia yang mampu menahan diri, tidak rakus, merasa cukup dengan apa yang dikonsumsi, bersyukur dengan apa yang dimiliki, dan berderma dengan penuh keikhlasan,” ucapnya.
(cip)