Membelah Perjalanan Jakarta-Bandung dengan AION UT: Catatan Perjalanan

Minggu, 21 September 2025 – 08:04 WIB

Bandung, VIVA – Kemacetan Jakarta pada hari Jumat pagi sering kali jadi ujian buat para pengemudi dan mobil yang dikendarainya. Dalam kondisi seperti ini, SUV listrik GAC AION UT diuji coba untuk perjalanan dari dealer AION di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, menuju Bandung.

Baca Juga:
Harga Rp300 Jutaan, Aion UT Sudah Laku Segini

Jalur perkotaan yang padat sampe ruas Tol Layang MBZ yang panjang memberikan kesempatan buat VIVA Otomotif buat ngerasain performa dan juga kenyamanan mobil listrik asal Tiongkok ini.

Begitu keluar dari dealer, antrian kendaraan sudah mengular menuju pintu tol. Dalam situasi padat, AION UT terasa gampang dikendalikan.

Baca Juga:
Aion UT Dijual Rp300 Jutaan, Segini Jarak Tempuhnya

Setirnya ringan tapi tetap presisi, manuver di jalur sempit bisa dilakukan dengan luwes, dan respon pedal gas maupun rem halus tanpa hentakan. Karakter ini bikin mobil terasa ramah dipakai di tengah kemacetan kota.

Mode Berkendara Fleksibel

Baca Juga:
Diperkenalkan di Surabaya, Berapa Harga Aion UT?

AION U-T punya tiga mode berkendara: Comfort, Eco, dan Sport. Saat melewati lalu lintas padat, Comfort dan Eco jadi pilihan ideal. Mobil bergerak dengan tenang, hemat energi, dan nggak bikin pengemudi cepet capek.

Tapi waktu masuk tol MBZ, mode Sport memberikan pengalaman yang beda. Akselerasinya terasa spontan, tarikan motor listriknya mulus tapi bertenaga, jadi manuver nyalip kendaraan lain bisa dilakukan dengan lebih percaya diri.

Dari segi teknis, AION U-T memakai baterai LFP yang mendukung pengisian daya AC tipe 2 dan juga DC CCS2. Jarak tempuhnya diklaim bisa sampe sekitar 500 kilometer (NEDC). Sistem penggeraknya adalah roda depan, dipadukan dengan suspensi MacPherson independen di depan dan torsion beam di belakang. Kombinasi ini bikin mobil terasa stabil tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang.

MEMBACA  Raffi Ahmad Berduka, Pengemudi Ojol Tewas Tertimpa Mobil Brimob: Netizen Banjir Kritik

Interior dan Fitur

Masuk ke dalam kabin, joknya terasa ergonomis dengan busa yang cukup empuk. Sandarannya nyopang tubuh dengan baik, meski dalam perjalanan jauh tetep bisa bikin pegal. Kapasitas bagasinya bisa sampe lebih dari 1.000 liter, jadi bisa bawa banyak barang kalo lagi bepergian.

Sistem hiburan dan pengaturan kendaraannya dipusatkan di layar sentuh besar yang pake antarmuka ADiGO (AION Digital Intelligent Gateway and Operation System).

Layar ini memudahkan akses ke berbagai fitur, tapi ada catatan untuk pengaturan spion. Sebagian besar fungsinya harus diakses lewat layar, sementara tombol fisik cuma tersedia buat milih sisi kanan atau kiri.

Dalam prakteknya, cara ini kurang praktis kalo pengemudi mau nyesuain spion dengan cepat.

Di bagian eksterior, AION U-T tampil dengan lampu utama LED bergaya “Owl Eyes” yang jadi identitas desainnya. Pencahayaannya terang dan desainnya modern, yang ngegarisbawahi kesan futuristik yang ingin dibawa AION ke pasar SUV listrik di Indonesia.

CEO GAC Indonesia, Andry Ciu, bilang bahwa kehadiran AION UT ditujukan buat generasi urban.

“AION UT adalah hatchback kekinian yang kami hadirkan buat mendukung gaya hidup modern masyarakat urban,” katanya.

Sebagai informasi, di Indonesia, AION UT ditawarkan dalam dua varian yaitu Standard dengan harga Rp 325 juta dan Premium Rp 363 juta. Buat konsumen yang mau tampilan beda, tersedia juga opsi two tone dengan tambahan biaya Rp 3 juta.

Halaman Selanjutnya:
Dari sisi teknis, AION U-T menggunakan baterai LFP yang mendukung pengisian AC tipe 2 serta DC CCS2. Jarak tempuhnya diklaim mencapai sekitar 500 kilometer (NEDC). Sistem penggeraknya roda depan, dipadu suspensi MacPherson independen di depan dan torsion beam di belakang. Kombinasi ini membuat bantingan terasa stabil tanpa mengorbankan kenyamanan penumpang.

MEMBACA  Komentar Son Heung-min Setelah Bergabung dengan Los Angeles FC