Membangun Daya Saing Industri AI di Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah ingin meningkatkan daya saing industri kecerdasan buatan (AI) dalam negeri agar Indonesia bisa jadi pemain utama di sektor ini di ASEAN.

“Dengan jumlah penduduk yang besar, Indonesia punya potensi menjadi pemain kunci di industri AI. Kawasan ASEAN juga berpeluang jadi pusat AI global,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika, Nezar Patria, dalam pernyataan yang dirilis Jumat kemarin.

Dia bilang potensi ekonomi digital ASEAN diperkirakan capai US$120 miliar pada 2027, di mana Indonesia bisa menyumbang sampai 40 persen.

Karena itu, pemerintah berusaha bangun kekuatan industri AI lokal, dimulai dengan dirikan pusat strategis di kawasan industri seperti Batam di Kepulauan Riau.

Pemerintah memperkirakan, karena posisinya yang kuat sebagai pusat teknologi dan manufaktur, Batam bisa jadi hub pengembangan ekosistem AI nasional.

“Kita tau Batam adalah salah satu kawasan industri unggulan, andalan negara dalam memproduksi berbagai perangkat, layanan, dan menghasilkan pendapatan dari industri telekomunikasi,” ujar Patria saat diskusi dengan pelaku industri dan akademisi di Batam, Kamis.

Tapi, dia mengakui Indonesia masih hadapi tantangan besar dalam menyediakan infrastruktur digital, SDM yang kompeten, dan dukungan riset untuk memperkuat industri AI.

Dalam hal ini, Kominfo bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk membangun infrastruktur pendukung pengembangan industri AI.

Mereka juga menyiapkan AI Talent Factory bersama universitas, industri, dan lembaga penelitian untuk mencetak talenta digital yang ahli di bidang AI.

Berita terkait: Pemerintah Indonesia akan ajukan rancangan regulasi AI pada Agustus

Berita terkait: Kementerian Indonesia bekerja sama dukung sektor AI dan semikonduktor

Berita terkait: Indonesia buka Pusat Unggulan AI untuk percepat digitalisasi

Penerjemah: Farhan Arda, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Hak Cipta © ANTARA 2025

MEMBACA  Biayai Umrah Cuma-Cuma, Anggota DPRD Partai Perindo Lombok Barat Apresiasi Pejuang Pendidikan