Membangun Bangunan dengan 3 Pendekatan

Kamis, 27 Maret 2025 – 03:07 WIB

Jakarta, VIVA – Konsep work-life balance yang dahulu sulit dipahami kini menjadi kebutuhan mendesak, khususnya pascapandemi Covid-19.

Baca Juga :

Badai PHK di 2025 Bikin Was-was, Ini 7 Jurus agar Tetap Bertahan di Dunia Kerja

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat dan lingkungan yang mendukung kesejahteraan telah memunculkan perkembangan wellness real estate – konsep yang dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuninya.

Menurut Global Wellness Institute, industri wellness real estate dunia meningkat cukup signifikan beberapa tahun terakhir. Jika pada 2019 bernilai US$225 miliar, maka pada 2023 meningkat menjadi US$438 miliar.

Baca Juga :

Nyaman Melangkah dengan 3 Teknologi

Nilai tersebut diprediksi akan mencapai US$913 miliar pada 2028 seiring dengan konsumen di seluruh dunia yang semakin memprioritaskan gaya hidup sehat.

Melihat semakin intensifnya fokus dunia terhadap umur panjang, kesehatan mental dan perawatan diri, komplek hunian yang berpusat pada kesehatan mendorong Oxo Group Indonesia untuk mengusung wellness living dalam pengembangan proyek properti terbarunya di Bali.

Baca Juga :

Soal 2 Insinyur Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21, Begini Respons Dubes RI untuk Korsel

Pendiri dan Kepala Eksekutif Oxo Group Indonesia, Johanness Weissenbaeck, menuturkan bahwa Bali bukan lagi sekadar destinasi liburan, tetapi juga menjadi pusat gaya hidup.

Ia mengaku wellness living terispirasi dari konsep rumah Bali di mana ada ruangan dikhususkan untuk area privasi, area bersosialisasi, dan terdapat taman di tengah ruangan yang akan mendukung hidup sehat penghuninya. Namun, konsep tersebut diinovasi menjadi lebih modern sehingga bangunannya akan tetap long lasting.

“Wellness selalu menjadi pilar utama. Kami pelopor dalam mendefinisikan ulang kehidupan mewah modern. Proyek ini menghadirkan desain dan teknologi bangunan serta fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat dan memberi ketenangan bagi penghuni. Itu sebabnya master planning sangat penting,” ungkapnya.

MEMBACA  Maksimalkan Antisipasi Kemacetan Menjelang Tahun Baru oleh Ditlantas Polda Riau

Kali ini, Oxo Group berkolaborasi dengan arsitek internasional Chris Precht, pemilik Studio Precht yang berbasis di Austria. Keduanya mengembangkan Oxo The Pavilions, proyek visioner berkonsep wellness living yang akan diluncurkan pada pertengahan tahun ini.

“Oxo The Pavilions memadukan desain wellness kelas dunia dengan konteks budaya serta lingkungan Indonesia yang kaya,” tutur dia. Menurut Johannes Weissenbaeck, Chris Precht telah muncul sebagai salah satu sosok paling menarik di kancah arsitektur global.

Dengan portofolio di berbagai benua—dari gedung-gedung tinggi di pusat kota, hingga pondok bambu di lokasi yang terpencil—studionya sukses mendefinisikan ulang konsep arsitektur.

“Pendekatan saya berdasarkan pada integritas ekologis, keaslian budaya, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Karena saya percaya bangunan harus lebih dari sekadar aset tapi harus menunjang kehidupan, sehat, dan regeneratif. Sekarang waktunya menciptakan bangunan fleksibel dan adaptif,” kata Chris Precht.

Halaman Selanjutnya

“Wellness selalu menjadi pilar utama. Kami pelopor dalam mendefinisikan ulang kehidupan mewah modern. Proyek ini menghadirkan desain dan teknologi bangunan serta fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat dan memberi ketenangan bagi penghuni. Itu sebabnya master planning sangat penting,” ungkapnya.