Memastikan Air Bersih untuk Semua: Kolaborasi Kunci di Indonesia

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Daerah menyatakan bahwa kebutuhan air bersih Indonesia dapat terpenuhi melalui kolaborasi dan pendanaan yang tepat.

Wakil Menteri untuk Koordinasi Infrastruktur Dasar, Rachmat Kaimuddin, menekankan bahwa tantangan dalam menyediakan air bersih untuk semua rakyat Indonesia bisa di atasi.

“Perusahaan air minum daerah biasanya mengeluarkan biaya produksi sekitar lima sampai enam rupiah per liter, sedangkan biaya teknologi desalinasi terbaru sudah mencapai sekitar delapan rupiah per liter,” ujarnya dalam pernyataan pada Rabu.

“Pendanaan yang dibutuhkan untuk menyediakan air bagi lebih dari 280 juta orang Indonesia dapat dipenuhi,” tambah dia.

Kaimuddin mencatat bahwa sektor swasta memainkan peran penting dalam mendukung ketersediaan air bersih melalui investasi dalam pengembangan instalasi pengolahan air.

Namun, harus ada mitra atau lembaga yang mampu menyerap produksi dan mengelola distribusi dengan efektif.

“Kalau kita mendorong sektor swasta untuk membangun instalasi pengolahan air, harus ada institusi atau entitas yang bisa menerima, mengelola, dan mendistribusikan airnya dengan efisien,” jelasnya.

Kaimuddin juga menyoroti potensi ekonomi dari sektor air bersih. Menurut data, industri air minum dalam kemasan Indonesia mencatatkan pendapatan lebih dari 3 miliar dolar AS tahun lalu.

Dia menekankan pentingnya tata kelola air yang adil dan transparan untuk memastikan distribusi yang merata.

“Ini artinya masyarakat mau membayar untuk air bersih, jadi ada potensi pasar yang nyata,” katanya.

“Kita harus memastikan tata kelola yang adil, transparan, dan akuntabel agar air tidak menjadi komoditas yang hanya dinikmati segelintir orang. Ini adalah tantangan tata kelola yang perlu kita atasi,” lanjutnya.

Dia mengungkapkan optimisme bahwa tantangan air bersih Indonesia bisa diatasi melalui kerja sama dan langkah konkret dari berbagai pemangku kepentingan.

MEMBACA  BNPB melaporkan 644 warga dievakuasi saat Gunung Ibu meletus

“Kita hanya perlu bekerja sama untuk memastikan akses air bersih bagi semua,” kata Kaimuddin.

Saat ini, ketersediaan air bersih di Indonesia masih belum merata, baik dari segi waktu, daerah, kuantitas, maupun kualitas.

Untuk mengatasi ini, diperlukan pembangunan infrastruktur yang memadai, mulai dari waduh air baku dan instalasi pengolahan hingga jaringan transmisi dan sistem distribusi yang menjangkau masyarakat.