Megawati Soekarnoputri dinobatkan sebagai profesor kehormatan di Uzbekistan

Jakarta (ANTARA) – Presiden Indonesia kelima, Megawati Soekarnoputri, dianugerahi gelar profesor kehormatan di bidang pariwisata dan warisan budaya di Samarkand, Uzbekistan, pada hari Sabtu.

Dalam sebuah pernyataan, Universitas Internasional Jalur Sutera Pariwisata dan Warisan Budaya (IUTCH) mengumumkan bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada Megawati di Gedung Rektorat Jalur Sutera IUTCH di Samarkand.

Acara tersebut juga mencakup upacara wisuda untuk mahasiswa program magister, yang dipimpin oleh rektor universitas Aziz Abduhakimov.

Abduhakimov, yang juga menjabat sebagai menteri pariwisata dan warisan budaya Uzbekistan, memberikan Megawati gelar kehormatan berupa sertifikat.

\”Prestasi luar biasa Anda dalam membentuk identitas modern Indonesia dan kontribusi Anda terhadap hukum sipil, diplomasi, pendidikan, dan pemberdayaan wanita telah membuat Anda mendapat penghormatan besar tidak hanya di Indonesia tetapi juga secara global,\” ujar Abduhakimov dalam pidatonya.

Beliau menyatakan bahwa Megawati telah muncul sebagai pemimpin luar biasa yang dikenal karena kecerdasannya, kerendahatian, dan kesediaannya untuk terlibat dalam dialog.

\”Kontribusi Anda di panggung global jauh melampaui politik,\” katanya.

Beliau menekankan bahwa Megawati menjadi pembicara utama dalam beberapa pertemuan paling berpengaruh di dunia, termasuk Forum Budaya Dunia 2016, UNESCO Memory of the World pada tahun 2018, Forum Perdamaian Dunia ke-8 pada tahun 2019, dan KTT Ekonomi dan Perubahan Iklim pada tahun 2022.

Oleh karena itu, IUTCH memberikan gelar profesor kehormatan kepada Megawati. Sebelumnya, beliau juga menerima gelar doktor kehormatan dari lembaga lain, termasuk Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) dan Institut Seni Seoul.

\”Sebagai pengakuan atas upaya Anda untuk memperkuat kerjasama antara Indonesia dan Uzbekistan, adalah suatu kehormatan bagiku untuk memberikan gelar profesor kehormatan IUTCH kepada Anda,\” kata Abduhakimov.

MEMBACA  Kami Masih Suami Istri yang Sah

Berita terkait: Penggunaan AI tidak boleh membentur kebenaran, mengabaikan etika manusia: Megawati

Berita terkait: Megawati memperkenalkan Pancasila selama kunjungannya ke Rusia, Uzbekistan

Penerjemah: Narda S, Kenzu
Editor: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024