Mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri bertemu dengan Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Khaled bin Mohamed bin Zayed, di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), pada hari Sabtu.
Keduanya membahas berbagai isu, termasuk Palestina, dan menjelajahi kerja sama antara UEA dan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia (BRIN), di mana Megawati saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Pengarah lembaga tersebut.
“Mereka membahas kerja sama antara BRIN dan lembaga riset dan inovasi UEA,” kata Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, yang menghadiri pertemuan tersebut dan bertugas sebagai penerjemah, dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Misrawi mengatakan bahwa Pangeran Khaled menunjukkan minat dalam kerja sama tersebut karena kebutuhan akan penelitian tentang sanitasi, air bersih, dan pengembangan teknologi kuantum di UEA.
Pertemuan juga membahas isu Palestina, di mana Megawati mendesak semua pihak untuk berjuang demi kemerdekaan Palestina. Dia menyampaikan kekhawatiran dari almarhum ayahnya—Presiden pertama Indonesia, Soekarno—untuk kemerdekaan Palestina, terutama di Konferensi Asia-Afrika di Bandung, Jawa Barat, pada tahun 1955.
“Kita harus bersama-sama berjuang untuk kemerdekaan Palestina, sebagaimana yang tercantum dalam Sepuluh Prinsip Bandung,” Misrawi mengutip ucapan Megawati.
Sebelum mengunjungi Abu Dhabi, Megawati menghadiri KTT Pemimpin Dunia tentang Hak Anak di Vatikan, di mana dia menyatakan kekhawatiran untuk anak-anak yang menjadi korban perang di Palestina.
Selama pertemuan dengan Pangeran Khaled, Megawati didampingi oleh putrinya, Puan Maharani, yang menjabat sebagai Ketua DPR RI, sementara Pangeran Khaled didampingi oleh beberapa menteri UEA.
Misrawi mengatakan bahwa pertemuan tersebut penting untuk memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan UEA.