Mata Besar Meningkatkan Kualitas Peta Geospasial Indonesia Sejajar dengan Google

BIG telah menetapkan target untuk meningkatkan kualitas peta geospasial dasar Indonesia agar setara dengan Google Maps. Kepala BIG, Muh Aris Marfai menyatakan bahwa target ini diharapkan dapat tercapai dalam empat tahun ke depan. “Kami yakin bahwa Google akan menggunakan data peta kami sebelum tahun 2029 karena kualitas dan akurasinya sangat tepat,” ujarnya setelah pembukaan rapat koordinasi nasional lembaga tersebut di Jakarta pada hari Kamis.

Marfai menyatakan keyakinannya bahwa tujuan ini dapat tercapai dengan dukungan dari kementerian terkait, lembaga, pemerintah daerah, dan masyarakat. Dia juga menyoroti upaya lembaga tersebut, termasuk penciptaan peta skala besar (1:250.000) dan skala menengah (1:50.000) untuk seluruh Indonesia, serta peta skala kecil (1:25.000) untuk Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akan peta detail di bidang investasi, penelitian, dan mitigasi bencana, BIG berinovasi dengan menciptakan peta kadastral yang sangat detail (skala 1:5.000). Meskipun proses ini baru dimulai baru-baru ini, namun sudah mencakup 5 persen wilayah Indonesia.

BIG berencana untuk menyelesaikan pemetaan seluruh Pulau Sulawesi tahun ini, diikuti oleh Kalimantan pada tahun 2025 dan pulau-pulau kecil pada tahun 2028. Marfai menyebutkan bahwa lembaga ini menerima lebih dari Rp800 miliar (sekitar US$48,6 juta) dari anggaran negara, dengan tambahan pendanaan dari Bank Dunia.

Berita terkait: Badan geospasial temukan gunung laut di perairan Pacitan
Berita terkait: BRIN, BIG bekerjasama dalam memperkuat informasi geospasial

Penerjemah: Prasetyo, Kenzu
Penyunting: Anton Santoso
Hak cipta © ANTARA 2024

MEMBACA  Menteri ingin perawat Indonesia tetap bekerja di Singapura