Sejauh ini, Masjid Agung Istiqlal di Jakarta Pusat telah menerima setidaknya 44 hewan Qurbani dari komunitas Muslim untuk disembelih setelah salat Idul Adha pada hari Senin, kata juru bicara masjid, Ismail Cawidu.
Qurbani adalah korban hewan sapi, kambing, atau domba yang dilakukan setelah salat Idul Adha untuk memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim atas putranya yang tercinta demi Allah.
Masjid juga menerima seekor sapi Simmental dari Presiden Joko Widodo dan seekor sapi Limousin dari Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Berat sapi Simmental mencapai sekitar 1.192 kilogram sedangkan berat sapi Limousin mencapai sekitar 1.164 kilogram, kata Cawidu kepada ANTARA di sini pada hari Minggu.
Terkait salat Idul Adha, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, beberapa menteri kabinet, dan duta besar asing di Jakarta dijadwalkan akan melaksanakan salat di Masjid Agung Istiqlal.
“Salat Idul Adha dijadwalkan dimulai pukul 07.00 pagi waktu setempat,” kata Cawidu, menambahkan bahwa Martomo Malaing akan memimpin salat Idul Adha di Masjid Istiqlal sementara Profesor Amien Suyitno akan memberikan khotbah.
Seperti dilaporkan sebelumnya, Presiden Joko Widodo merayakan Idul Adha tahun ini di Jawa Tengah.
Menurut Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, Presiden Jokowi dijadwalkan akan melaksanakan salat Idul Adha di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Semarang.
Seorang perwakilan MAJT, Noor Achmad, mengatakan rencana Presiden untuk mengunjungi masjid tersebut disambut antusias oleh jemaah MAJT dan warga Jawa Tengah.
Setelah salat, kepala negara akan menyerahkan seekor sapi kurban berat 1,23 ton kepada pengelola masjid untuk ritual Qurban.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan sebelumnya bahwa Presiden Jokowi berencana untuk menyediakan 68 ekor sapi kurban yang akan didonasikan ke 38 provinsi, ibu kota baru Nusantara, Masjid Istiqlal, dan masjid di mana beliau akan melaksanakan salat Idul Adha.
Berita terkait: Potensi sampah plastik mencapai 608 ton di Indonesia selama Idul Adha
Berita terkait: Qurban sebagai sarana untuk mengatasi masalah ekonomi dalam masyarakat
Translator: Siti N, Rahmad Nasution
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak cipta © ANTARA 2024