Politisi PDI Perjuangan (PDIP) sekaligus Aktivis 98, Masinton Pasaribu, mengungkapkan pendapatnya mengenai usulan pemberian gelar pahlawan untuk Presiden RI ke-2 Soeharto. Menurutnya, proses pemberian gelar tersebut sebaiknya tidak dilanjutkan.
Masinton menegaskan bahwa memberikan gelar pahlawan kepada Soeharto akan dianggap sebagai pengkhianatan terhadap gerakan reformasi yang dilakukan oleh para aktivis. Dia mengajak para aktivis tahun 1998 untuk merenungkan kembali hal tersebut dan menekankan bahwa gerakan reformasi tersebut merupakan bentuk perjuangan demokrasi dan perubahan di Indonesia.
Masinton menekankan bahwa sejarah terus berjalan dan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto seharusnya ditunda. Dia juga mencatat bahwa usulan tersebut sedang dalam proses kajian di Kemensos, namun Masinton tetap berpendapat bahwa gelar tersebut sebaiknya tidak diberikan pada saat ini.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul mengungkapkan bahwa usulan pemberian gelar pahlawan kepada Soeharto sudah dalam proses dan syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Gus Ipul juga menyebut bahwa kelanjutan dari usulan tersebut akan diputuskan pada bulan November, tepat pada Hari Pahlawan.
Meskipun proses pemberian gelar pahlawan tidak akan langsung diputuskan oleh Kemensos, Gus Ipul menegaskan bahwa keputusan akhir akan diambil oleh Presiden sebelum bulan Agustus. Dia optimis bahwa gelar pahlawan untuk Soeharto dapat diberikan dalam waktu dekat.