Senin, 10 November 2025 – 00:06 WIB
Jakarta, VIVA – Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menghargai Presiden Prabowo Subianto karena telah menepati janjinya saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) pada Mei 2025 lalu. Waktu itu, beliau mendukung agar aktivis buruh Marsinah diangkat menjadi pahlawan nasional.
Baca Juga :
Mensesneg Ungkap Alasan Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional
“Kami berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas penghormatan yang luar biasa ini. Ini adalah janji beliau saat peringatan May Day di Monas yang akhirnya direalisasikan. Permintaan kami yang spontan di atas panggung, beliau penuhi,” ujar Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea dalam konferensi pers di Kantor DPP KSPSI, Jakarta, pada hari Minggu.
Perlu diketahui, Presiden Prabowo akan mengumumkan sepuluh nama pahlawan nasional pada Senin, 10 November, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan. Marsinah termasuk salah satu dari nama-nama tersebut.
Baca Juga :
Prabowo Umumkan Soeharto jadi Pahlawan Nasional Besok
Andi Gani menyatakan bahwa keputusan ini merupakan momen bersejarah untuk gerakan buruh di Indonesia.
Aksi Damai Memperingati 20 Tahun Kasus Marsinah
Baca Juga :
Gerindra Nilai Gus Dur dan Soeharto Punya Jasa Besar untuk Bangsa
Menurutnya, perjuangan Marsinah yang wafat saat memperjuangkan hak-hak buruh akan menjadi inspirasi yang abadi bagi seluruh pekerja di Indonesia.
“Ibu Marsinah adalah anggota KSPSI di PT Catur Putra Surya (CPS) ketika beliau meninggal dunia saat memperjuangkan hak-hak buruh. Semangat perjuanganya akan selalu hidup, bukan cuma di KSPSI, tapi juga untuk seluruh buruh Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Marsini, kakak dari almarhumah Marsinah, tidak bisa menahan perasaan haru dan bangganya.
Perasaan itu timbul setelah Marsini mendengar berita bahwa Presiden Prabowo akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada adiknya, yang gugur dalam perjuangan buruh pada tahun 1993.
Marsini bercerita tentang saat dia pertama kali tahu kabar tersebut. Ia mendapat informasinya dari media dan sejumlah wartawan di awal Mei 2025, tepat pada saat peringatan May Day.
“Saya waktu itu lagi capek, karena lagi siap-siap acara kumpul teman-temannya Marsinah di rumah untuk memperingati May Day. Tiba-tiba ada wartawan yang kasih tau. Jujur, saya sangat terharu dan tidak percaya,” ujarnya.
Marsini menuturkan, sejak saat itu dia dan keluarganya berhati-hati dalam menanggapi kabar tersebut karena banyak pihak yang menghubunginya, baik wartawan maupun pejabat daerah. Sementara, proses penetapannya masih berlangsung.
“Saya takut salah ngomong. Jadi, saya tunggu sampai semuanya betul-betul pasti. Alhamdulillah, sekarang sudah jelas gelar pahlawan nasional itu akan diberikan secara resmi,” katanya.
Mengenang Marsinah yang wafat di usia 24 tahun, ia mengaku bangga dan sekaligus haru karena perjuangan adiknya sekarang diakui oleh negara. Apalagi, kehidupan Marsinah pada masa itu sangat susah secara ekonomi.