Manufaktur masih menjadi kontributor terbesar ekspor: menteri

Industri kita tetap agresif dalam memperluas pasar ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa produk manufaktur kita sudah memiliki daya saing… Jakarta (ANTARA) – Menteri Perindustrian Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan bahwa industri manufaktur masih menyumbang pangsa terbesar ekspor nasional.

Menurut menteri, hal ini tercermin dalam kontribusi industri terhadap ekonomi nasional pada tahun 2023, yang mencapai US$186,98 miliar, atau 72,24 persen dari total ekspor.

“Industri kita tetap agresif dalam memperluas pasar ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa produk manufaktur kita sudah memiliki daya saing sehingga diakui oleh dunia,” kata Kartasasmita dalam pernyataan tertulis yang diterima di sini pada hari Kamis.

Berdasarkan tren yang tercatat dari 2019 hingga 2022, industri manufaktur terus mengalami peningkatan yang signifikan, katanya.

Ia mengatakan bahwa lonjakan surplus tercatat pada tahun 2022, dengan ekspor manufaktur berkontribusi US$206,06 miliar – lebih tinggi dari US$177,20 miliar tahun sebelumnya.

Sementara itu, pada tahun 2019, industri manufaktur berkontribusi US$127,38 miliar, dan pada tahun 2020, angka tersebut meningkat menjadi US$131,09 miliar.

Kementerian Perindustrian optimis bahwa kontribusi industri manufaktur akan mencapai US$193,4 miliar pada tahun 2024.

Berita terkait: Harga patokan pertambangan naik pada periode Februari 2024: kementerian

“Untuk tahun 2024, kami menargetkan US$193,4 miliar. Kami optimis bahwa ini bisa tercapai,” tegas menteri.

Ia kemudian menekankan perlunya strategi yang adaptif, responsif, dan kolaboratif untuk mencapai target tersebut. Termasuk upaya yang dilakukan melalui Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional yang dibentuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2023.

Menurut Kartasasmita, satuan tugas tersebut bertugas untuk mengembangkan sumber daya dan industri ekspor serta menentukan strategi untuk meningkatkan peran ekspor usaha mikro, kecil, dan menengah dengan mengintegrasikan mereka ke dalam ekosistem penyedia ekspor nasional.

MEMBACA  Doakan Zulhas Tetap Jadi Orang Biasa, Bukan Menteri di Kabinet Prabowo

Ia mengatakan bahwa kementeriannya terus berkomitmen untuk memajukan industri hilir guna meningkatkan ekonomi nasional.

“Hilirisasi industri adalah kunci untuk membuat Indonesia menjadi negara maju, yang juga sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045,” tambahnya.

Berita terkait: Indonesia, Malaysia anggap EUDR merugikan ekspor

Penerjemah: Ahmad Muzdaffar, Raka Adji
Editor: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024