Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla berangkat ke Doha, Qatar, pada hari Kamis untuk memberikan penghormatan terakhir dan menghadiri pemakaman Ismail Haniyeh, pemimpin organisasi perlawanan Palestina, Hamas.
Dalam pernyataan tertulis, Kalla mengatakan bahwa ia akan menghadiri pemakaman Haniyeh mewakili Indonesia, memenuhi permintaan rakyat Palestina.
“Kami telah diundang untuk menghadiri pemakaman almarhum Ismail Haniyeh,” tambahnya.
Shalat pemakaman untuk Haniyeh di Tehran dipimpin oleh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, di Universitas Tehran, di mana ia, bersama salah satu pengawalnya, dikebumikan.
Jenazah pemimpin biro politik Hamas yang sudah meninggal kemudian akan diangkut ke Doha, di mana shalat pemakaman lainnya telah diatur di Masjid Imam Muhammad Ibn Abdul Wahhab setelah shalat Jumat pada 2 Agustus. Ia akan dimakamkan di Lusail, Qatar.
Pada hari Rabu, Hamas mengumumkan bahwa Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di kediamannya di Tehran, Iran. Ia berada di Tehran untuk menghadiri pelantikan Masoud Pezeshkian sebagai Presiden Iran pada hari Selasa.
Negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia, cepat mengutuk pembunuhan tersebut. Kebanyakan mengutuk pembunuhan tersebut karena menggagalkan upaya perdamaian yang sedang berlangsung dan mengatakan hal tersebut berpotensi memicu eskalasi konflik regional.
Presiden Joko Widodo pada hari Kamis menyebut pembunuhan Haniyeh sebagai “tindakan kekerasan” dan “pembunuhan yang tidak bisa ditoleransi.”
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia, dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, mengatakan bahwa pembunuhan tersebut “merupakan provokasi yang bisa memperburuk konflik di wilayah tersebut.”
Namun, Israel, yang dituduh Iran sebagai pelaku pembunuhan, belum membuat pernyataan resmi mengenai serangan udara di kediaman Haniyeh di Tehran.
Berita terkait: Wakil Presiden Amin menganggap Ismail Haniyeh yang tewas sebagai pejuang kemerdekaan Palestina
Berita terkait: Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tidak bisa ditoleransi: Jokowi
Translator: Yashinta Difa P, Nabil Ihsan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2024