Jakarta (ANTARA) – Menteri Agama Nasaruddin Umar meminta umat Islam Indonesia untuk memperkuat semangat toleransi dan persaudaraan dalam masyarakat pada Hari Raya Idul Fitri, yang akan dirayakan secara bersamaan di seluruh negeri pada hari Senin.
“Semoga Idul Fitri kali ini menjadi sarana bagi umat Islam di Indonesia untuk menjaga toleransi dan kebersamaan, baik dalam menjalankan ibadah maupun dalam masyarakat,” ujarnya dalam konferensi pers sesi isbat (pengesahan) 1 Syawal 1446 Hijriah di Jakarta pada hari Sabtu.
Pemerintah telah menetapkan 31 Maret 2025 sebagai hari pertama Idul Fitri berdasarkan hasil pengamatan langsung hilal oleh Kementerian Agama.
Penetapan tersebut juga disepakati oleh sebagian besar organisasi keagamaan Islam di Indonesia, termasuk Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah.
Menyusul pengumuman tersebut, Menteri Umar mendorong umat Islam untuk menyempurnakan ibadah mereka selama hari-hari tersisa di bulan Ramadan.
“Marilah kita membersihkan diri dan tidak menambah dosa lagi. Semoga bulan Ramadan ini menjadi bulan terbaik kita, yang, Insya Allah, akan membawa kita masuk ke pintu-pintu surga,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), K.H. Abdullah Jaidi, menyarankan umat Islam untuk mengubah ketakwaan pribadi menjadi ketakwaan sosial.
Momentum Idul Fitri, katanya, harus dimanfaatkan sebagai momentum kebersamaan yang ditandai dengan saling membantu, menghormati, dan menghargai satu sama lain oleh umat beragama di Indonesia.
“Semoga momen Idul Fitri ini menjadi nilai positif dalam gerakan peduli kita, dalam masyarakat, bangsa, dan negara,” tambahnya.
Penerjemah: Sean Filo Muhamad, Yashinta Difa
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Hak Cipta © ANTARA 2025