Mahasiswa Agribisnis Kunci Masa Depan Pertanian: Wakil Menteri

Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan bahwa mahasiswa agribisnis memainkan peran yang sangat penting dalam memajukan ide dan inovasi di sektor pertanian, membantu para petani menyiapkan diri menghadapi tantangan modern.

Berbicara pada hari Rabu, wamen menekankan bahwa kaum muda memiliki dampak signifikan karena mereka membawa ide-ide segar di bidang seperti manajemen dan perdagangan, yang sering dilewatkan oleh petani senior di daerah pedesaan.

Petani senior, jelasnya, biasanya fokus hanya pada produksi dan tidak pada langkah-langkah selanjutnya.

Menurut dia, mahasiswa agribisnis dapat mendorong pembangunan dan mendukung hilirisasi pertanian, meningkatkan industri pengolahan, serta memperkuat rantai distribusi, sehingga produk pertanian mendapat nilai tambah yang lebih tinggi.

Dia mendorong anak muda, khususnya mahasiswa agribisnis, untuk berpartisipasi di sektor ini, menekankan bahwa energi dan inovasi mereka dapat membentuk kemajuan bangsa dengan memperkuat pertanian sebagai pilar utama ketahanan pangan.

Sudaryono juga mendorong mahasiswa untuk percaya diri dengan kemampuan mereka saat menghadapi tantangan, sambil tetap menjaga kerendahan hati.

“Terkadang, dalam hal pertanian, orang-orang di sektor ini punya karakteristik unik. Mereka biasanya sangat rendah hati. Saya minta jangan terlalu rendah diri. Rendah hati itu baik, tapi kalau berlebihan bisa jadi kurang percaya diri,” katanya.

Dia juga mencatat bahwa perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap pendidikan membuka peluang bagi pengembangan pemuda, seperti tercermin dalam inisiatif Sekolah Rakyat atau Sekolah Garuda.

Buah dari pendidikan tidak bisa dinikmati secara instan, tetapi akan terlihat dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan. Pendidikan adalah investasi yang harus dikejar secepat mungkin, ujarnya.

Wamen menyeru mahasiswa agribisnis untuk menjadi pelopor yang berani, berkomitmen membawa perubahan, karena masa depan pertanian Indonesia ada dipundak mereka.

MEMBACA  Penutupan Sementara Tol Layang MBZ H-3 Menuju Mudik Lebaran karena Kemacetan di Arah Cikampek

Berita terkait: Mentan minta IPB bersatu melawan kartel pangan

Berita terkait: Indonesia proyeksikan surplus beras 3,5 juta ton di 2025, tidak perlu impor

Berita terkait: Harga pangan seimbang kunci kesejahteraan petani dan konsumen: Wamen

Penerjemah: Muhammad Harianto, Mecca Yumna
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025