Luca Marini Beberkan Masalah Serius Tekanan Ban Motor Honda di MotoGP Mandalika

Minggu, 5 Oktober 2025 – 19:14 WIB

VIVA – Pembalap Luca Marini dari tim Repsol Honda menghadapi salah satu tantangan terberatnya musim ini di balapan MotoGP Mandalika 2025. Dalam sesi sprint race Sabtu, Marini ngaku motornya hampir tidak bisa dikendalikan setelah tekanan ban depan tiba-tiba turun drastis sejak lap pertama.

Baca Juga :


Sikap Berkelas Marc Marquez ke Bezzecchi Usai Kecelakaan di MotoGP Mandalika 202

Insiden ini tidak hanya bikin performanya turun, tetapi juga berujung pada penalti waktu delapan detik karena dianggap melanggar peraturan tekanan ban minimum yang ditetapkan FIM dan Michelin.

Adik Valentino Rossi, Luca Marini

Baca Juga :


Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025

Akibat penalti itu, Marini harus puas finis di posisi ke-13 setelah sempet bersaing di posisi enam besar.

Tekanan Ban Turun Sejak Awal Balapan

Baca Juga :


Pertamina Patra Niaga Kasih Kejutan ke Pelanggan Pertamax Series

Dalam wawancaranya, Marini jelaskan bahwa masalah terjadi segera setelah lampu start menyala. Dia merasa motornya tidak stabil saat masuk tikungan pertama, dan susah dikendalikan selama beberapa lap awal.

“Saya tidak tahu kenapa, tapi tekanan ban benar-benar turun dan motornya tidak bisa dikendarai di tiga, empat putaran pertama, tidak mungkin untuk belok dan rasanya tidak enak,” kata Marini, dikutip VIVA dari Crash Minggu, 5 Oktober 2025.

Kondisi tekanan ban yang terlalu rendah bikin motornya tidak dapat respons yang bagus dari suspensi depan, menyebabkan kesulitan besar saat ngerem dan menikung.

Meski sudah berusaha keras pertahankan posisi, performanya terus menurun seiring kondisi ban yang tidak membaik.

MEMBACA  CEO Aprilia Ungkap Alasan Kecelakaan Serius yang Dialami Jorge Martin

Strategi Bertahan Gagal Efektif

Sadar tekanan ban ada di luar batas ideal, Marini coba perbaiki situasi di tengah balapan dengan ubah gaya berkendaranya. Dia bahkan sempat biarkan beberapa pembalap lain menyalipnya, berharap suhu dan tekanan ban bisa naik lagi.

Walaupun begitu, Marini tetap berusaha menyelesaikan balapan dan mengumpulkan data penting untuk evaluasi tim jelang race utama hari Minggu.

Penalti Tekanan Ban Jadi Sorotan

Sesuai peraturan MotoGP, tekanan ban depan harus dijaga dalam batas minimum tertentu selama sebagian besar balapan. Kalau tekanan turun di bawah batas aman, pembalap bisa kena penalti waktu atau didiskualifikasi.

Dalam kasus Marini, data sensor menunjukkan tekanan ban depan ada di bawah batas yang diizinkan, sehingga steward beri penalti delapan detik.

Halaman Selanjutnya

Situasi ini nunjukin betapa ketatnya peraturan teknis MotoGP sekarang. Bahkan sedikit perbedaan tekanan ban bisa pengaruhi hasil akhir dan keselamatan pembalap di trek.