Kondisi lubang di lokasi longsor jalan tol Bocimi KM 64 arah Sukabumi semakin melebar dan jalur tidak dapat dilalui. Awalnya hanya bahu jalan dan satu jalur yang terkena dampak, namun kini telah melebar menjadi 2 jalur di KM 64 arah Sukabumi.
Dari pantauan udara melalui kamera drone pada Jumat (5/4/2024), terlihat beton jalan raya patah hingga mencapai batas separator jalur A dan B. Badan jalan ambruk masuk ke dalam lubang akibat tanah longsor.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa longsor di tol Bocimi KM 64 arah Sukabumi bukan disebabkan oleh pergerakan tanah, melainkan akibat curah hujan yang tinggi. Hal ini terlihat dari vegetasi di sekitar lokasi longsor, dimana pohon-pohon pisang masih tegak.
Basuki menambahkan bahwa pihaknya sedang berupaya menangani situasi secara sementara selama 3 hari ke depan hingga Senin (8/4/2024), dan akan melakukan monitoring serta uji coba untuk memastikan keamanan jalur tersebut dapat digunakan sebagai jalur mudik. Penanganan permanen diperkirakan memerlukan waktu 2 hingga 3 bulan untuk mengembalikan kondisi normal.
Menteri PUPR juga membantah bahwa tanah longsor disebabkan oleh konstruksi yang jelek, dan mengklaim bahwa longsor tersebut murni disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. Basuki menyatakan bahwa ada dua opsi untuk penanganan, yaitu menangani longsor tersebut atau membangun jembatan. Namun, untuk mempercepat proses dan memastikan keamanan, mereka memilih untuk menangani longsor tanpa membangun jembatan.