Libatkan perusahaan dalam pencegahan kebakaran lahan: menteri kepada daerah-daerah

Jakarta (ANTARA) – Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq telah mendorong pemerintah daerah untuk berkolaborasi dengan perusahaan dalam mencegah dan menangani kebakaran lahan.

“Kolaborasi aktif diperlukan, mulai dari pencegahan hingga pemulihan pasca kebakaran,” katanya dalam sebuah pernyataan yang diterima di sini.

Selama pertemuan kesiapsiagaan kebakaran lahan di Pontianak, Kalimantan Barat, pada hari Sabtu, ia menekankan bahwa tindakan nyata harus dimulai sebelum musim kemarau tiba.

Nurofiq mengatakan bahwa, berdasarkan data, telah terdeteksi 198 titik panas potensial hingga 16 Mei 2025. Angka ini mencerminkan penurunan sebesar 62 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, potensi kebakaran tetap tinggi, termasuk di Kalimantan Barat.

Data kejadian nasional menunjukkan bahwa tahun ini, telah tercatat 167 kebakaran dalam periode Januari hingga Mei. Selain itu, titik panas dapat muncul kembali ketika cuaca mulai mengering.

Oleh karena itu, katanya, diperlukan kewaspadaan yang lebih tinggi dari semua pihak di lapangan, termasuk pemerintah daerah dan pemain bisnis, serta masyarakat.

Ia menekankan perlunya memperkuat komitmen perusahaan perkebunan, terutama yang beroperasi di lahan dengan hak guna usaha (HGU). Data untuk tahun 2015-2024 menunjukkan bahwa 79 area dengan izin HGU mencatat kebakaran selama periode tersebut, yang mengakibatkan total 42.476 hektar lahan terdampak.

Beberapa lokasi mengalami kebakaran berulang karena kurangnya penanganan yang teliti, mencerminkan upaya pencegahan yang lemah oleh perusahaan.

Oleh karena itu, Kementerian Lingkungan Hidup telah meminta perusahaan untuk aktif mengambil langkah-langkah pencegahan, dan tidak hanya bergerak untuk menangani kebakaran setelah terjadi.

Perusahaan juga diminta untuk membentuk sistem tanggap darurat internal dan mendukung operasi pemadaman kebakaran lintas wilayah.

Selama pertemuan pada hari Sabtu, Nurofiq juga mendorong perusahaan untuk mempertahankan peta area rentan dan menetapkan prosedur operasional standar mitigasi yang jelas.

MEMBACA  Kesalahan dalam Sistem Keamanan Pangan Terungkap oleh Saus Apel yang Terkontaminasi Timbal

“Semua perusahaan diminta untuk melaporkan kemajuan kesiapan kepada pemerintah,” tegasnya.

Berita terkait: Prevent forest, land fires for food, energy security: minister

Berita terkait: BNPB urges Central Kalimantan to boost wildfire preparedness

Berita terkait: Forest, land fire: RI boosts ties with nations affected by smoke

Translator: Prisca Triferna, Raka Adji
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025