Libanon Dilanda Ledakan Perangkat Komunikasi, Kemenlu Memastikan 152 WNI Selamat

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui KBRI Beirut telah memastikan bahwa 152 WNI yang berada di Lebanon dalam kondisi aman. Pada tanggal 17-18 September lalu, terjadi ledakan pada perangkat komunikasi yang digunakan oleh ribuan warga negara Lebanon. Menurut laporan Kementerian Kesehatan Lebanon, insiden tersebut menyebabkan 32 orang tewas dan 4.250 orang terluka, dengan 300 di antaranya dalam kondisi kritis.

Direktur Pelindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, menyatakan bahwa KBRI Beirut telah berhasil berkomunikasi dengan WNI di Lebanon dan hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban dalam insiden tersebut. KBRI terus memantau perkembangan situasi, berkomunikasi secara intensif dengan WNI, dan mengimbau mereka untuk mengikuti proses evakuasi yang disiapkan oleh KBRI Beirut.

Sejak konflik pecah pada 7 Oktober, KBRI Beirut telah menetapkan Siaga 1 di Wilayah Lebanon Selatan pada 10 Oktober 2023 dan meningkatkan Siaga 1 di seluruh Wilayah Lebanon sejak 4 Agustus 2024. Saat ini, terdapat 152 WNI yang tinggal di Lebanon menurut data KBRI Beirut. Sejak peningkatan status Siaga 1, KBRI telah memfasilitasi kepulangan 25 WNI dalam tiga gelombang evakuasi. Sebagian besar WNI lainnya memilih untuk tetap tinggal di Lebanon, dengan mayoritas dari mereka merupakan mahasiswa.

Bagi masyarakat dan keluarga yang ingin mendapatkan informasi terkait Lebanon, dapat menghubungi nomor Hotline KBRI Beirut: +961 70 817 310.

MEMBACA  Jumlah kematian di Spanyol melampaui 200 saat lebih banyak pasukan menuju daerah yang dilanda banjir