Letusan Gunung Ruang: BNPB Mengerahkan Helikopter untuk Evakuasi Penderita

Helikopter telah disiapkan sejak 20 April 2024, di Stadion Klabat, Manado, untuk membantu percepatan tanggap darurat terhadap letusan Gunung Ruang. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menekan helikopter untuk mengangkut orang-orang yang jatuh sakit akibat letusan Gunung Ruang di kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Abdul Muhari, mengatakan bahwa evakuasi dengan helikopter hanya akan dilakukan untuk korban yang sakit karena kapasitas angkutannya terbatas. Untuk evakuasi secara keseluruhan, BNPB menggunakan kapal dan transportasi darat milik Angkatan Laut, Badan SAR Nasional (Basarnas), Kodam XIII/Merdeka, dan Kepolisian Daerah Sulawesi Utara, di antara lembaga lainnya. Menurut data terbaru dari BNPB, dari total 12 ribu korban yang tinggal di Pulau Tagulandang dalam radius tujuh kilometer dari puncak gunung berapi, 5.719 orang harus dievakuasi. “Jadi, helikopter diterbangkan untuk menangani orang-orang yang membutuhkan perawatan darurat, termasuk evakuasi korban yang sakit,” katanya. Dia juga mengatakan bahwa tim BNPB telah mulai menggunakan helikopter untuk memantau aktivitas gunung berapi Gunung Ruang secara langsung. Muhari memberikan contoh pemantauan udara yang dilakukan pada Sabtu pagi sekitar pukul 7:56 pagi waktu setempat dari Manado-Tagulandang, tanpa hambatan atau gangguan. Dia menginformasikan bahwa helikopter telah disiapkan sejak 20 April 2024, di Stadion Klabat, Manado, untuk membantu percepatan tanggap darurat terhadap letusan Gunung Ruang. Namun, karena situasi di sekitar Gunung Ruang tidak memungkinkan penerbangan dalam jarak tertentu, helikopter hanya diterbangkan rute Manado-Pulau Tagulandang. Muhari berharap bahwa aktivitas gunung berapi di Gunung Ruang akan terus melemah dan kembali normal segera sehingga aktivitas sosial di sekitarnya dapat kembali normal dan ekonomi regional dapat tumbuh kembali. Sebelumnya, berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Jumat malam, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan aktivitas gunung berapi Gunung Ruang yang terus berlanjut. Saat melakukan pengamatan, tim Badan Geologi mencatat gempa letusan, gempa vulkanik dangkal, gempa vulkanik dalam, dan gempa tektonik jauh, serta guncangan dengan magnitudo relatif kecil. Sementara itu, berdasarkan pengamatan visual, gunung berapi terus memancarkan asap kawah berwarna putih-abu-abu tebal dan intensitas tinggi, mencapai ketinggian 100–300 meter dari puncak kawah. Namun, aktivitas Gunung Ruang relatif lemah dibandingkan dengan saat erupsi pada 17 April dan 30 April. Berita terkait: Ikuti arahan pemerintah tentang relokasi: Wapres kepada korban Gunung Ruang Berita terkait: BNPB mengingatkan pengungsi letusan Gunung Ruang untuk tidak percaya pada berita bohong. Translator: M. Riezko Bima Elko Prasetyo, Katriana Editor: Arie Novarina Copyright © ANTARA 2024

MEMBACA  Dibutuhkan Tujuh Tahun untuk Pembentukan Angkatan Siber TNI