Lembaga Pendidikan Tinggi di Kalimantan Dipanggil Memimpin Riset Ramah Lingkungan

Menteri Lingkungan Hidup Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq, mendorong universitas-universitas di Kalimantan untuk memelopori riset konservasi. Tujuannya agar wilayah ini kembali dikenal sebagai “paru-paru dunia,” mengingat kekayaan lahan gambut dan ekosistem mangrovenya.

“Kalimantan punya keunggulan komparatif yang luar biasa, yaitu lahan gambut dan mangrove yang luas. Kita tinggal membangun keunggulan kompetitif melalui riset kolaborasi lintas batas,” kata Nurofiq dalam pidatonya di Banjarmasin, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan pada konferensi internasional ke-6 tentang Teknik Kimia dan Ilmu Terapan (ICChEAS), yang diadakan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dengan tema “Kimia Hijau.”

Nurofiq menekankan bahwa industri hijau yang berkelanjutan harus dimulai dari pendidikan tinggi. Dia mendorong universitas untuk menumbuhkan pola pikir yang sistematis, etis, dan peduli sosial agar kemajuan ilmu pengetahuan bermanfaat bagi alam dan manusia.

Rektor ULM Ahmad Alim Bachri menegaskan komitmen universitasnya untuk berkontribusi pada solusi lingkungan global.

Dia menyatakan ULM berusaha melakukan riset yang kuat secara akademis dan relevan dengan praktik untuk pembangunan berkelanjutan serta tantangan lingkungan.

“ULM, sebagai universitas berkelas dunia, aktif berkolaborasi dalam riset internasional yang berbasis lingkungan,” ujarnya.

Konferensi bertajuk “Mangrove Kalimantan: Pusat Biodiversitas, Masa Depan Berkelanjutan, dan Penyerapan Karbon” ini diadakan secara hibrida. Acara ini menarik peserta dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Australia, China, Perancis, dan Jepang.

Forum ini menghimpun peneliti, pembuat kebijakan, dan pakar industri untuk bertukar ide, mendorong inovasi, dan menyusun strategi dalam melestarikan ekosistem mangrove sebagai pusat keanekaragaman hayati dan penyerap karbon alami.

Para pembicara menekankan peran kritis ekosistem mangrove dalam menyerap karbon, melindungi komunitas pesisir, dan mendukung keanekaragaman hayati.

Mereka juga mendiskusikan kerja sama riset lintas batas, teknik restorasi, dan instrumen kebijakan untuk memperluas inisiatif konservasi.

MEMBACA  Guru SMA di Tapanuli Utara Ditangkap pada Saat Mengantar Pesanan Sabu-sabu

Dengan menempatkan universitas di jantung perencanaan konservasi, Indonesia bertujuan untuk mempercepat aksi berbasis riset serta memperkuat dampak upaya lokal dan internasional untuk melindungi ekosistem vital Kalimantan.